Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khawatir Gelombang Kedua Covid-19, Rupiah dan IHSG Pagi Melemah

Kompas.com - 29/06/2020, 09:40 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada awal perdagangan di pasar spot Senin (29/6/2020) mengalami pelemahan.

Mengutip data Bloomberg pukul 09.06 WIB rupiah berada pada level Rp 14.226 per dollar AS atau melemah 6 poin (0,05 persen) dibandingkan penutupan sebelumnya pada level Rp 14.220 per dollar AS.

Kepala Riset dan Edukasi PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, rupiah hari ini berpotensi melemah karena kekhawatiran pasar terhadap gelombang dua virus Covid-19.

Rupiah ada potensi pelemahan hari ini, karena kekhawatiran pasar terhadap penyebaran wabah virus Covid-19 yang terus meningkat memberikan sentimen negatif ke aset berisiko,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Baca juga: Ini Kurs Rupiah di 5 Bank Besar Indonesia

Ariston juga mengatakan, awal pekan ini permintaan terhadap aset dollar AS sebagai aset aman terindikasi meningkat dengan penurunan tingkat imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun yang berada pada level 0,635 persen.

Ariston memproyeksikan hari ini rupiah akan bergerak melemah dengan kisaran Rp 14.100 per dollar AS sampai dengan Rp 14.300 per dollar AS.

Sementara itu di Bursa Efek Indonesia (BEI),  Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona merah pada awal perdagangan pagi ini.

Melansir data RTI, pukul 09.08 WIB, IHSG berada pada level 4.894,79 atau turun 9,29 poin (0,19 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 4.904,08.

Sebanyak 83 saham melaju di zona hijau dan 158 saham di zona merah. Sedangkan 126 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 612,7 miliar dengan volume 510,8 juta saham.

Baca juga: Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Adapun di pasar saham regional, mayoritas indeks berada di teritori negatif.  Mulai indeks Nikkei Tokyo yang turun 1,36 persen, kemudian indeks Hang Seng Hongkong melemah 0,55 persen, indeks Strait Times Singapura terkoreksi 0,58 persen, dan indeks Shanghai Komposit juga turun 0,56 persen.

Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan, pasar di awal pekan akan bergerak melemah terdorong oleh kekawatiran lonjakan kasus covid 19 yang telah mendorong potensi lockdown di beberapa Negara bagian Amerika Serikat.

Lonjakan kasus covid 19 di Amerika Serikat dan Jerman yang di ikuti lockdown membuat pasar kawatir. Jika terjadi lockdown kembali maka pasar akan menghadapi lebih banyak risiko pelemahan di jangka pendek.

“IHSG berpeluang konsolidasi melemah akibat peningkatan kasus di AS dan Jerman yang menjadi sentiment negative pasar,” kata Hans.

Baca juga: 4 Bank BUMN Dapat Rp 30 Triliun dari Pemerintah, IHSG dan Rupiah Menguat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com