Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangunan Pabrik Hyundai di RI Sudah Capai 22 Persen

Kompas.com - 30/06/2020, 19:31 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memastikan bahwa investasi PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) asal Korea Selatan tetap berjalan.

Tahap konstruksi proyek pabrik senilai 1,55 miliar dollar AS ini telah mampu melampaui target yang telah direncanakan sebelumnya.

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyampaikan apresiasi atas komitmen para investor, terutama dari Korea Selatan, dalam merealisasikan investasinya.

Baca juga: 7 Perusahaan Asing yang Merelokasi Usahanya dari China ke Batang

Ia juga mengatakan pihaknya akan terus memastikan komitmen dalam melakukan pengawalan investasi, diantaranya memfasilitasi perizinan, bahan baku, dan menangani persoalan lahan.  

“Saya selalu berusaha menyelesaikan permasalahan investasi dengan tangan saya secara langsung,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Senin (29/6/2020). 

Bahlil juga mengatakan Presiden Joko Widodo turut menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasinya kepada Hyundai yang telah berhasil merealisasikan investasi di tengah Covid-19.

Sementara itu Presiden Hyundai Asia Pacific Lee Young Tack menyampaikan bahwa saat ini perkembangan pembangunan pabrik HMMI sudah mencapai 22 persen.

Baca juga: Siapa Pandu Syahir? Keponakan Luhut yang Menjabat Komisaris Bursa Efek

Hal itu kata dia, membuktikan kemampuan perusahaannya bisa melebihi target, karena rencana konstruksi semestinya baru 20 persen.

“Kami berterima kasih atas bantuan pemerintah Indonesia, khususnya BKPM dalam memfasilitasi investasi kami di Indonesia," kata dia.

Lee Young Tack juga menyebutkan Hyundai akan mengimpor mesin-mesin produksi serta mendatangkan tenaga ahli dari Korea Selatan untuk pembangunan pabriknya.

Untuk membantu Hyundai, BKPM terus melakukan koordinasi intensif dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Seoul dan Kementerian atau Lembaga terkait di Indonesia.

Baca juga: Hubungan dengan China Memanas, Pemerintah India Boikot TikTok hingga WeChat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com