Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini yang Membuat UMKM Sulit Terjun ke Platform Digital

Kompas.com - 02/07/2020, 15:16 WIB
Elsa Catriana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menjual produk melalui platform digital adalah salah satu cara yang tepat bagi pelaku UMKM untuk bisa bertahan di tengah pandemi.

Sebab, pandemi virus corona membuat banyak masyarakat memenuhi kebutuhannya dengan cara berbelanja melalui platfrom digital.

Presiden Komisaris Sea Group Pandu P Sjahrir mengatakan ada beberapa faktor yang membuat pelaku UMKM kesulitan untuk terjun ke platform digital.

Baca juga: 3 Tantangan Utama yang Dihadapi UMKM Selama Pandemi Covid-19

"Pertama adalah minimnya pengetahuan. Banyak pelaku UMKM yang saat ini masih belum melek digital, hal ini nanti bisa membuat mereka kesulitan untuk menggunakan fitur-fitur di berbagai platform yang ada," ujarnya saat jumpa pers secara virtual, Kamis (2/7/2020).

Namun, kata dia, saat ini pemerintah telah melakukan pekerjaan dengan baik untuk mendukung UMKM. Salah satunya melalui gerakan #BanggaBuatanIndonesia.

Gerakan ini ditunjukan untuk menaikkan 2 juta pelaku UMKM untuk memasarkan produk-produk lokal buatan mereka yang akan dipasarkan di 7 platfrom e-commerce.

Kedua adalah banyaknya pelaku UMKM yang mengalami kesulitan bekerja dari rumah selama ada pandemi.

Baca juga: UMKM Jadi Prioritas Ekspansi Kredit Rp 90 Triliun Bank Himbara

Pandu menyebut faktor yang membuat UMKM sulit bekerja dari rumah adalah karena kurangnya akses yang menghubungkan pelaku UMKM dengan internet serta adanya beberapa pekerjaan mereka yang harus membutuhkan adanya interaksi fisik.

"Kalau berdasarkan pantauan kita ada 63 persen pelaku UMKM yang mengaku kesulitan bekerja dari rumah. Hal itu disebabkan karena mereka mengaku kurangnya akses untuk terhubung ke internet dan ada juga yang mengaku bahwa pekerjaan mereka itu memang harus benar-benar membutuhkan interaksi fisik," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan jadi 6,25 Persen

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan jadi 6,25 Persen

Whats New
Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Earn Smart
Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Earn Smart
Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang Jika Mau Maju

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang Jika Mau Maju

Whats New
United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Whats New
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Earn Smart
Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Whats New
Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Whats New
Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com