Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rudiyanto
Direktur Panin Asset Management

Direktur Panin Asset Management salah satu perusahaan Manajer Investasi pengelola reksa dana terkemuka di Indonesia.
Wakil Ketua I Perkumpulan Wakil Manajer Investasi Indonesia periode 2019 - 2022 dan Wakil Ketua II Asosiasi Manajer Investasi Indonesia Periode 2021 - 2023.
Asesor di Lembaga Sertifikasi Profesi Pasar Modal Indonesia (LSPPMI) untuk izin WMI dan WAPERD.
Penulis buku Reksa Dana dan Obligasi yang diterbitkan Gramedia Elexmedia.
Tulisan merupakan pendapat pribadi

Ini Saham yang Paling Banyak Investornya

Kompas.com - 03/07/2020, 12:08 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

KOMPAS.com - Berdasarkan publikasi dari Bursa Efek Indonesia, tercatat per Mei 2020 terdapat total 2,81 juta investor pasar modal, dan 1,19 juta di antaranya merupakan investor saham. Pertambahan jumlah investor tetap terjadi di tengah pandemi COVID-19.

Bahkan dari diskusi dengan rekan-rekan pelaku di perusahaan sekuritas, pembukaan rekening baru pada saat puncak COVID-19 justru lebih tinggi dibandingkan kondisi normal.

Kemungkinan para investor melihat adanya kesempatan harga sedang terkoreksi, ditambah jadi punya lebih banyak waktu luang karena adanya PSBB.

Yang menjadi pertanyaan, saham-saham apa yang investor tersebut beli? Tentu sulit untuk menanyakan ke masing-masing orang. Belum lagi dengan pola investasi jangka pendek, bisa saja suatu saham hanya dimiliki beberapa hari bahkan beberapa jam saja.

Dengan semakin berkembangan teknologi informasi dan tuntutan akan keterbukaan, data-data perusahaan terbuka dipublikasikan semakin beragam serta lebih mudah diakses.

Baca juga: Simak, Cara Menentukan Saat yang Tepat untuk Menabung atau Investasi

Tidak hanya data laporan keuangan saja, tetap juga laporan jika ada Informasi atau Fakta Material, tanggapan jika harga saham berfluktuasi, Transaksi Afiliasi dengan nilai signifikan, risalah RUPS, hingga jumlah pemegang saham setiap bulan.

Sebenarnya laporan-laporan ini dulunya juga sudah ada, tapi dengan adanya perkembangan teknologi informasi, menjadi semakin mudah untuk diakses. Bisa dari aplikasi transaksi saham, bisa juga dari aplikasi dengan fitur gratis dan berbayar seperti RTI.

Salah satu laporan yang saya cermati adalah Laporan Pemegang Saham Bulanan. Dari laporan ini, masyarakat bisa melihat siapa pemegang saham pengendali, berapa saham yang dimilikinya, jumlah saham yang dimiliki oleh direksi dan komisaris, alasan pemegang saham pengendali, direksi dan komisaris membeli atau menjual saham perusahaan, hingga jumlah investor pemegang saham setiap bulan.

Dari data jumlah investor pemegang saham inilah, masyarakat bisa mengetahui sebenarnya seberapa banyak saham perusahaan yang dimiliki investor.

Berhubung jumlah emiten per Juli 2020 sudah mencapai 696 perusahaan, saya menggunakan data LQ-45 saja karena jumlah saham yang lebih sedikit dan transaksinya likuid sehingga jumlah investornya lebih banyak.

LQ-45 adalah kumpulan 45 saham yang transaksinya paling likuid dan dievaluasi setiap 6 bulan. Tidak ada jaminan bahwa saham LQ-45 lebih baik atau buruk dari non LQ-45, hanya saja transaksinya yang lebih likuid.

Berikut ini rangkuman jumlah pemegang saham per akhir bulan yang diolah dari situs Bursa Efek Indonesia dan RTI

dok RTI/diolah saham pemegang

Warna biru artinya jumlah investor lebih banyak dibandingkan bulan sebelumnya, sebaliknya jika warna merah maka jumlah investor lebih sedikit dibandingkan bulan sebelumnya.

Berdasarkan data per bulan Mei 2020, ternyata BBRI merupakan saham LQ-45 dengan jumlah investor terbanyak. Jika dilihat dari bulan Januari 2020, jumlahnya juga mengalami peningkatan yang signifikan dari 180rb menjadi 262rb.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Akankah Relaksasi HET Beras Premium Tetap Diperpanjang?

Akankah Relaksasi HET Beras Premium Tetap Diperpanjang?

Whats New
Proyek Perluasan Stasiun Tanah Abang Mulai Dibangun Mei 2024

Proyek Perluasan Stasiun Tanah Abang Mulai Dibangun Mei 2024

Whats New
Freeport Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda di Papua, Indef Sarankan Ini

Freeport Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda di Papua, Indef Sarankan Ini

Whats New
Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Work Smart
Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Whats New
KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

BrandzView
Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Whats New
Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Whats New
Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Whats New
HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

Whats New
Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Whats New
BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

Whats New
Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Whats New
Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Whats New
Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com