Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maskapai Air France Bakal PHK Lebih dari 7.500 Pegawai

Kompas.com - 06/07/2020, 12:43 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber BBC

PARIS, KOMPAS.com - Maskapai penerbangan Air France-KLM berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap lebih dari 7.500 pegawai.

Ini sejalan dengan unit bisnis maskapai tersebut di Perancis terdampak krisis pandemi virus corona.

Dilansir dari BBC, Senin (6/7/2020), maskapai terbesar kedua di Eropa tersebut bakal melakukan PHK terhadap 6.560 pegawai di Air France. Adapun maskapai regional Air France, Hop!, akan memangkas 1.020 pegawai.

Baca juga: Setelah Garuda Indonesia, Kini Giliran Lion Air PHK Karyawan

"Pemulihan tampaknya akan sangat lambat karena ketidakpastian terkait Covid-19," tulis Air France dalam keterangannya.

PHK karyawan ini akan dilakukan dalam tiga tahun ke depan.

Pihak Air France juga menyatakan, pencabutan larangan terbang dan perubahan permintaan konsumen akan menjadi sumber kekhawatiran di masa mendatang.

Akibat virus corona, pendapatan Air France anjlok 95 persen. Tidak cuma itu, Air France dilaporkan kehilangan pendapatan sebesar 15 juta euro per hari, setara sekira Rp 245,8 miliar (kurs Rp 16.390 per euro).

Air France tidak mengekspektasikan kegiatan penerbangan akan kembali ke level sebelum pandemi hingga tahun 2024.

Baca juga: Terpukul Pandemi, Airbus Bakal PHK 15.000 Pegawai

"Air France dan Hop! bekerja bersama-sama dengan serikat pekerja untuk mengimplementasikan rencana yang memberikan prioritas bagi pensiun sukarela, pensiun dini, serta mobilitas profesional dan geografikal," kata pihak Air France.

Air France juga menyatakan, rencana restrukturisasi secara menyeluruh akan dipaparkan pada akhir bulan Juni 2020, bersama dengan grup Air France-KLM secara keseluruhan.

Pemerintah Perancis sendiri sudah menganggarkan dana miliaran euro untuk mendukung Air France-KLM dan industri penerbangan secara keseluruhan.

Beberapa maskapai penerbangan juga menerapkan rencana restrukturisasi guna mengantisipasi pemulihan industri penerbangan yang panjang dan lambat sebelum kembali ke level permintaan normal.

Halaman:
Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com