JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi virus corona (Covid-19) yang belum mereda menciptakan ketidakpastian pada ekonomi Indonesia.
Pemerintah pun mengoreksi prediksi pertumbuhan ekonomi dari 2,3 persen menjadi minus 0,4 persen hingga 1 persen pada akhir tahun 2020.
Kontraksi ekonomi tercermin dari lesunya kegiatan bisnis. Namun demikian, ada sejumlah sektor usaha, yang justru bertumbuh, seperti bisnis e-commerce, bisnis penjualan makanan dan minuman, serta ekspedisi dan kurir.
Baca juga: Perusahaan Logistik Genjot Penjualan hingga 100 Persen
Tumbuhnya sektor-sektor itu berimbas pula pada sektor lainnya seperti otomotif. General Manager PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) Attias Asril mengatakan, industri otomotif termasuk salah satu yang mengalami penurunan penjualan saat pandemi Covid-19.
Namun demikian, pasar kendaraan komersial masih cukup menjanjikan karena adanya pertumbuhan positif di sejumlah sektor bisnis pada saat pandemi. Contohnya sektor logistik dan kurir.
"Kami yakin penjualan kendaraan komersial akan membaik walaupun untuk menyamai tahun lalu cukup berat,” ujar Attias dalam keterangannya, Selasa (7/7/2020).
Menurut dia, peningkatan tersebut terjadi karena ada sejumlah sektor yang tumbuh pada masa pandemi seperti logistik dan kurir. Akan tetapi, mereka membutuhkan kendaraan yang hemat biaya operasionalnya, yakni konsumsi BBM, layanan servis, dan suku cadang.
Baca juga: Tiga Momen Incaran Pelaku Bisnis Jasa Ekspedisi
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Mei 2019-Mei 2020, Isuzu Giga tercatat tumbuh 3,6 persen, namun volume penjualannya minus 45,4 persen.
Untuk Isuzu Elf, pangsa pasar naik 1,5 persen, namun penjualannya minus 29,8 persen. Sedangkan, Isuzu Traga membukukan pangsa pasar 9,9 persen, tetapi penjualannya minus 9,6 persen.
Padahal, total pasar kendaraan komersial pada periode yang sama melemah minus 37,5 persen. Pada Mei 2019 tercatat penjualan sebanyak 97.484 unit dan pada Mei 2020 tercatat sebanyak 60.963 unit.