Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak, 3 Cara Jitu agar Pelaku UMKM Bisa Tembus Pasar Ekspor

Kompas.com - 07/07/2020, 18:10 WIB
Elsa Catriana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Memiliki bisnis yang produknya dapat diekspor adalah salah satu peluang  yang sangat menjanjikan.

Selain memberikan manfaat untuk usaha sendiri, kegiatan ekspor juga bisa memberikan kontribusi yang positif pada pertumbuhan ekonomi nasional.

Namun, belum banyak para pelaku usaha, khususnya pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bisa menjual produk-produknya ke pasar ekspor.

Baca juga: Dorong Ekspor, LPEI dan Bank Mandiri Kerja Sama Penjaminan Kredit

Chief Marketing Officer ekosis.id Ranggi Muharam mengatakan, ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh para pelaku UMKM agar produk yang ia jual bisa merambah pasar ekspor.

Pertama adalah menentukan dahulu negara mana yang ingin ditargetkan penjualannya. Dengan begitu, pelaku UMKM bisa menyesuaikan produk- produk apa saja yang ingin dijual di negara yang menjadi incarannya.

"Hal ini sangat perlu diperhatikan mengingat setiap negara memiliki regulasi-regulasi yang tentu sangat berbeda. Dengan memiliki target negara mana yang ingin kita incar, kita bisa memberikan kemudahan untuk mencari tahu informasi semua regulasi yang berada di negara tersebut," ujarnya saat jumpa pers virtual, Selasa (7/7/2020).

Ranggi mencontohkan, ada satu negara yang memperbolehkan masuknya penjualan barang ekspor untuk jenis produk ikan.

Namun, di negara tersebut memiliki peraturan bahwa ikan yang akan dijual disana nantinya harus bebas dari bakteri E-coli atau bakteri Salmonella.

"Apabila aturan atau regulasi tersebut dilanggar bisa membuat rencana ekspornya pun menjadi gagal," sambungnya.

Baca juga: Kemendag: Di Tengah Covid-19, Ekspor Perhiasan RI Meningkat

Yang kedua adalah meningkatkan mutu kualitas produk yang akan di ekspor. Ini juga tak kalah penting, sebab, kata Ranggi, produk-produk yang dijual di pasar ekspor, akan bisa diterima apabila memiliki kualitas barang yang tinggi.

Lalu yang ketiga adalah membuat brand awareness atau kemampuan konsumen dalam mengenali atau mengingat sebuah merek, termasuk nama, gambar dan logo sekalipun.

Brand awareness bisa membuat masyarakat lebih tertarik dengan apa yang dijual.

 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com