Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erick Thohir: Saya Lihat Vaksin Corona Belum Bisa Ditemukan dalam Waktu Singkat

Kompas.com - 09/07/2020, 15:52 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menilai vaksin Covid-19 belum bisa ditemukan dalam waktu dekat ini.

Atas dasar itu, dia mengatakan, masyarakat harus mulai terbiasa menghadapi situasi new normal atau tatanan kenormalan baru.

“Saya meliat vaksin (corona) belum bisa ditemukan dalam waktu pendek (singkat), semoga saya salah. Kalau ternyata vaksin ditemukan di akhir tahun, dan tentu bisa diproduksi, tentu tahun depan ada solusinya,” ujar Erick, Kamis (9/7/2020).

Baca juga: Kementan soal Kalung Antivirus: Ini Bukan Obat Oral, Ini Bukan Vaksin...

Erick menambahkan, saat ini situasi di dunia pun tengah berada dalam kondisi ketidakpastian. Banyak negara-negara besar pun terdampak pandemi Covid-19.

“Banyak negara besar seperti Ameria Serikat kemarin sudah terinfeksi lebih dari 3 juta, yang meninggal saya rasa uda berapa ratus ribu. Brazil pun tidak bermaksud apa-apa, Presidennya menolak tidak pakai masker, tidak jaga jarak, beliau sendiri kena kemarin,” kata dia.

Mantan bos Inter Milan itu melanjutkan, karena vaksin belum juga ditemukan, maka kondisi perekonomian pun tak bisa pulih dalam waktu dekat.

“Ekonomi kita sampai akhir tahun ini, bapak-bapak, ibu-ibu yang berbisnis recovery-nya mungkin 40 sampai 50 persen. Baru tahun depan bisa 75 persen ke atas. Baru kuartal I tahun 2022 bisa seratus persen seperti di 2019,” ujarnya.

Baca juga: Genjot Bisnis Tak Perlu Tunggu Vaksin Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com