Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perumnas Gandeng PTPN II Garap Proyek Pembangunan Rumah Tapak di Deli Serdang

Kompas.com - 10/07/2020, 12:54 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perum Perumnas menggandeng PTPN II dalam mengembangkan kawasan rumah tapak di Deli Serdang, Sumatera Utara.

Kawasan yang diharapkan akan dimulai pembangunannya pada Juli ini, rencananya akan terintegrasi dengan transportasi kereta api di mana stasiun kereta api akan berada tepat di depan kawasan tersebut.

“Kawasan ini akan berada di lahan seluas kurang lebih 854 hektar, dimana pembangunannya akan dilakukan dalam beberapa tahap,” ujar Direktur Utama Perum Perumnas Budi Saddewa dalam keterangan tertulisnya, Jumat (10/7/2020).

Baca juga: Fokus di Segmen Menengah Bawah, Perumnas Siap Gandeng BP Tapera

Budi menambahkan, untuk tahap pertama akan berkonsentrasi pada luasan lahan 50 hektar atau setara dengan 2.175 hunian. Nantinya lebih dari 50 persen dari unit hunian tersebut akan ditujukan untuk segmen Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

“Kami tidak hanya membangun rumah saja di kawasan Kota Mandiri Bekala ini, tetapi juga terdapat zona komersial dan tak kalah penting adalah terintegrasi dengan transportasi massal. Kedepannya konsep ini yang akan kami usung untuk kawasan rumah tapak, yaitu terintegrasi dengan transportasi sehingga memudahkan penghuni dalam kegiatan sehari-hari,” kata Budi.

Sementara itu, Direktur PTPN II Marisi Butar Butar menuturkan, lokasi pengembangan Kota Mandiri Bekala ini adalah milik PTPN II sesuai surat rekomendasi DPRD Sumut No. 1295/18/Sekr tanggal 25 Mei 2018.

Lalu Kementerian ATR/BPN juga telah menerbitkan HGB dengan Nomor 1938/2020 dan 1939/2020 dengan total luas kurang lebih 241 Ha sebagai dasar pengembangan di tahap pertama.

“Saat ini IMB untuk Kota Mandiri Bekala sedang berproses di Pemkab Deli Serdang, kami berharap IMB dapat segera terbit,” ujar Marisi.

Pengembangan hunian Kota Mandiri Bekala ini merupakan jawaban atas permasalahan kebutuhan hunian yang semakin mahal di kota besar. Dengan konsep terintegrasi transportasi, hunian ini dapat menjadi pilihan bagi masyarakat sebagai tempat tinggal.

Dengan kecenderungan harga lahan yang tinggi khususnya di kota-kota besar di Indonesia, sinergi dengan beragam BUMN dengan mengoptimalkan lahan idle yang ada, setidaknya ini merupakan angin segar untuk dapat menciptakan kawasan hunian di tengah kota khususnya bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com