Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dunia Usaha Terdampak Covid-19, Sektor-sektor Ini yang Jatuh Paling Dalam

Kompas.com - 13/07/2020, 12:40 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) mencatat Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) mengindikasikan penurunan pada kuartal II 2020.

Hal itu tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar -35,75 persen pada kuartal II 2020, terkontraksi lebih dalam dibandingkan dengan -5,56 persen pada kuartal I 2020.

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI, Onny Widjanarko mengatakan, penurunan kegiatan dunia usaha terjadi pada seluruh sektor ekonomi.

"Penurunan terdalam pada sektor industri pengolahan, sektor perdagangan, hotel dan restoran, serta sektor jasa-jasa. Terutama disebabkan oleh penurunan permintaan dan gangguan pasokan akibat Covid-19," kata Onny dalam siaran pers, Senin (13/7/2020).

Baca juga: Dampak Covid-19, BI Diminta Lebih Agresif Sokong Dunia Usaha

Sejalan dengan penurunan kegiatan dunia usaha, kapasitas produksi terpakai dan penggunaan tenaga kerja pada kuartal II-2020 tercatat lebih rendah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.

"Kondisi likuiditas dan rentabilitas dunia usaha juga menunjukkan penurunan pada triwulan II-2020, dengan akses terhadap kredit perbankan yang lebih sulit," tutur Onny.

Namun di kuartal III 2020, responden memperkirakan kegiatan usaha akan meningkat. Peningkatan didukung oleh perbaikan seluruh sektor, dengan SBT sebesar 0,52 persen.

Berdasarkan sektor ekonomi, peningkatan kegiatan dunia usaha diperkirakan terutama pada sektor Pertambangan dan Penggalian serta sektor Jasa-jasa.

Peningkatan pada sektor Pertambangan dan Penggalian seiring dengan cuaca yang mendukung dan permintaan yang diperkirakan mulai meningkat.

"Sementara itu, peningkatan pada sektor Jasa-jasa terutama pada sub sektor administrasi pemerintahan didorong oleh berbagai program pemerintah pusat dan daerah dalam rangka penanggulangan Covid-19," pungkas Onny.

Baca juga: Pemulihan Paska Pandemi, Mantan Mendag Ini Sebut Pemerintah Diskriminatif terhadap Dunia Usaha

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Cara Cek Angsuran KPR BCA secara 'Online' melalui myBCA

Cara Cek Angsuran KPR BCA secara "Online" melalui myBCA

Work Smart
10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

Whats New
Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Whats New
Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Whats New
BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com