Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Garuda Indonesia Mau Kembalikan Pesawat Bombardier dan ATR, Kenapa?

Kompas.com - 14/07/2020, 19:03 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra mengatakan, perusahaannya akan mengembalikan pesawat jenis Bombardier CRJ-1000 dan ATR 72-600.

Dua jenis pesawat ini ingin dikembalikan kepada pihak lessor karena dianggap tak cocok beroperasi di Indonesia.

“Permintaan dari komisaris dan pemegang saham untuk segera mungkin mengembalikan bombardir dan ATR karena dua jenis pesawat ini tidak cocok dengan Garuda Indonesia,” ujar Irfan saat rapat bersama Komisi VI DPR RI, Selasa (14/7/2020).

Baca juga: Garuda Ajukan Skema MCB untuk Dana Talangan Rp 8,5 Triliun

Irfan menjelaskan, dua jenis pesawat tersebut tak cocok dengan karakteristik penumpang Indonesia. Sebab, biasanya pesawat jenis itu digunakan untuk penerbangan pulang pergi dalam waktu dekat.

Tak hanya itu, pesawat jenis Bombardier dan ATR juga memiliki bagasi yang kecil. Sementara karakteristik penumpang di Indonesia jika berpergian menggunakan pesawat akan membawa barang yang banyak.

Pesawat itu bagus kalau tiga jam-an terbang, sementara di Indonesia orang commuting cuma ke Bandung di luar itu orang nginap, enggak commute," kata Irfan.

Saat ini, maskapai pelat merah itu memiliki 18 unit pesawat Bombardier CRJ-1000. Namun, akibat pandemi Covid-19 pesawat itu tak ada yang dioperasikan.

“CRJ ada 18 pesawat, hari ini full grounded. Ini yang kita sedang lagi coba possibility dikembalikan ke mereka,” ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com