Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Kunci Agar Indonesia Bisa Selamat dari Resesi...

Kompas.com - 15/07/2020, 20:02 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Riset CORE Indonesia, Piter Abdullah mengatakan, ada 2 kunci Indonesia agar bisa selamat dari resesi. Dua hal tersebut, yaitu terjaganya dunia usaha dan sektor keuangan.

Menurut dia bila dua kunci itu mampu dijaga, pemulihan ekonomi akibat dampak Covid-19 akan semakin cepat.

"Sekarang sedang sibuk ngomongin resesi Singapura, kita juga di depan mata. Resesi bukan sesuatu yang tidak terelakkan. Tapi kuncinya ada di dunia usaha dan sektor keuangan, maka berharap bisa mengalami recovery dengan cepat," kata Piter dalam diskusi daring, Rabu (15/7/2020).

Baca juga: Mengenal Apa Itu Resesi

Adapun saat ini, kondisi dunia usaha masih terlihat lesu meski Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) telah dilonggarkan. Sebagian masyarakat dengan kesadarannya tidak bepergian sehingga daya beli juga menurun.

Daya beli yang menurun memengaruhi arus kas perusahaan karena berkurangnya penerimaan. Di sisi lain, industri masih harus membayar gaji karyawan, membayar sewa ruang, membayar listrik, dan biaya maintenance.

Misalnya, industri hiburan bioskop yang menjadi salah satu industri terdampak. Biaya operasional seperti membayar listrik akibat AC yang tidak bisa dimatikan seluruhnya membuat tekanan pada arus kas perusahaan.

Padahal penerimaan harus terhenti karena operasional ditutup sementara waktu.

"Akibatnya kalau ini dibiarkan, salah satu risiko adalah mereka tidak mampu lagi membayar cicilan pokok dan bunga. Di sektor keuangan ada potensi kredit bermasalah dan berujung pada risiko terjadinya krisis," ujar Piter.

Selain itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia sedikit banyak bergantung pada pertumbuhan ekonomi dunia. Saat ini, beberapa lembaga dunia telah memperkirakan ekonomi akan terkontraksi sangat dalam.

Baca juga: Singapura Resesi, Ini Kinerja Perdagangannya dengan Indonesia

Dana Moneter Internasional (IMF) misalnya, memperkirakan ekonomi dunia terkontraksi 4,9 persen, Bank Dunia (World Bank) memperkirakan terkontraksi sampai 5,2 persen, dan OECD menjadi -6 persen.

Jika terjadi gelombang kedua pandemi, OECD memperkirakan ekonomi dunia akan terkontraksi hampir 8 persen.

"Di Indonesia seiring dengan perlambatan ekonomi global tadi, Indonesia mengalami perlambatan yang signifikan. Ekspor-impor di kuartal II diperkirakan akan memburuk," ucap Piter.

Baca juga: Resesi, Ekonomi Singapura Kuartal II Menyusut 12,5 Persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com