Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Chatib Basri: Dorong Permintaan, Berikan Uang ke Kelompok Menengah Bawah

Kompas.com - 20/07/2020, 12:59 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan, Bantuan Langsung Tunai (BLT) menjadi cara yang paling efektif membuat konsumsi dan permintaan meningkat di tengah pandemi Covid-19.

BLT dinilai harus diberikan masyarakat miskin dan masyarakat berpenghasilan rendah. Sebab masyarakat di klaster tersebut akan lebih banyak belanja ketimbang menyimpan uangnya.

"World Bank punya angkanya, ada 115 juta orang atau 30 juta rumah tangga yang berpendapatan rendah. Kalau Rp 1 juta dikasih sebulan, itu sudah Rp 30 triliun. Selama 4 bulan, butuh Rp 120 triliun. Permintaan akan naik, dan mereka akan minta kredit ke bank," kata Chatib dalam diskusi daring, Senin (20/7/2020)

Baca juga: Ternyata Ini yang Bikin Orang Kaya Makin Kaya

Hasil studi kuantitatif yang Chatib lakukan, konsumsi lebih mampu mendorong ekonomi. Bila konsumsi masyarakat menjadi konsen pemerintah saat ini, maka investasi juga akan tumbuh dalam satu kuartal ke depan.

"Jadi kalau mau mendorong permintaan, yang paling efektif adalah berikan uang kepada kelompok menengah bawah. BLT perlu diperluas kepada lower middle income. Terbukti dari absorsi belanja, yang paling efektif adalah BLT meski dibandingkan dengan sembako," ujarnya.

Perlindungan sosial yang diperluas membuat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tak bias kepada kelompok menengah ke atas.

Baca juga: 2 Karyawan Positif Covid-19, Kantor Pusat PLN Ditutup Sementara

Biasanya PSBB yang telah dilakukan membuat masyarakat berpenghasilan rendah setuju mempercepat new normal. Sedangkan masyarakat berpenghasilan di atas Rp 4 juta lebih setuju new normal ditunda.

"Ini ada persoalan, PSBB bias kepada kelompok menengah atas jika perlindungan sosial tidak cukup. Orang seharusnya dibayar untuk tinggal di rumah. Itu sebabnya persoalan di dalam sosial protection, sebetulnya tidak hanya diberikan pada kelompok miskin, tapi pada lower middle," pungkas Chatib.

Baca juga: Mengenal Sandwich Generation yang Banyak Dijumpai di Negara Berkembang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com