Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hindari Dampak Buruk Resesi, Apa yang Bisa Dilakukan Masyarakat?

Kompas.com - 20/07/2020, 19:38 WIB
Yohana Artha Uly,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelemahan ekonomi dalam negeri membuat Indonesia kini berada di ambang resesi. Sejumlah ekonom memperkirakan ekonomi Indonesia di kuartal II dan III tahun 2020 akan terkontraksi.

Pada kuartal I-2020 realisasi pertumbuhan ekonomi mencapai 2,97 persen, melambat dari periode sama di tahun lalu yang tercatat 5,05 persen. Ini menunjukkan ekonomi Indonesia sudah melemah sejak awal tahun.

Lalu apa yang perlu dilakukan masyarakat untuk mengantisipasi jika terjadi resesi?

Baca juga: Indonesia Terancam Resesi, PHK dan Kemiskinan Bakal Meningkat

Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto menyatakan, dalam kondisi resesi, tentu masyarakat yang terdampak sangat mengharapkan bantuan sosial (bansos) dari pemerintah.

Namun, sekalipun bantuan diberikan, sudah pasti masyarakat tak bisa hanya bergantung pada pemerintah. Perlu upaya sendiri untuk mempercepat pemulihan ekonominya.

"Karena bagaimana pun bantuan pemerintah terbatas sehingga masyarakat tetap perlu berusaha keluar dari dampak resesi," ujarnya kepada Kompas.com, Senin (20/7/2020).

Menurut Eko, masyarakat yang terdampak finansialnya bisa melirik sektor yang pemintaannya cukup tinggi di tengah masa pandemi. Seperti sektor pangan, kesehatan, dan komunikasi.

"Beberapa sektor tersebut bisa jadi bantalan untuk keluar dari resesi," katanya.

Baca juga: BI: Tahun Ini, Hampir Semua Negara di Dunia Bisa Resesi

Masyarakat bisa bekerja atau membuka usaha yang berkaitan dengan ketiga sektor tersebut. Sehingga diharapkan pemulihan ekonomi secara pribadi bisa terjadi dengan cepat.

"Biasanya sektor primer seperti pertanian terutama pangan, kelautan, juga UMKM yang berkaitan dengan sektor tersebut bisa jadi pilihan untuk tetap survive (bertahan)," kata Eko.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com