Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atasi Covid-19, Luhut Ingin Indonesia Tiru Jerman, Rusia, dan Taiwan

Kompas.com - 27/07/2020, 14:06 WIB
Ade Miranti Karunia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta kepada semua pihak agar meniru Jerman, Rusia, dan Taiwan yang mampu memulihkan perekonomiannya di tengah pandemi virus corona (Covid-19).

Lantaran sinergitas seluruh pemerintahannya serta masyarakat di ketiga negara tersebut.

"Saya membaca sedikit ada analisa bahwa negara Jerman yang paling cepat menangani Covid-19 ini dengan alasan bahwa mereka melakukan sinergi yang sangat padu," katanya dalam sambutan acara MoU Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) secara virtual, Senin (27/7/2020).

Baca juga: Luhut: Kalau Waktu Itu Kita Lockdown....

"Jadi akibat terpadu demikian maka kita lihat Jerman, Taiwan, Rusia dikatagorikan sebagai negara yang cepat recovery dari keadaan ini," lanjut Luhut.

Ia menginginkan Indonesia juga kompak seperti ketiga negara itu menangani Covid-19. Ia juga menekankan dalam kondisi sekarang ini, tak ada pihak yang boleh saling menyalahkan.

"Oleh karena itu, saya juga berharap di kita semua agar kita kompak, agar kita padu terintegrasi menyelesaikan masalah ini. Tidak boleh ada salah-menyalahkan. Kalau ada kekurangan dari satu tempat, satu teman kita saling memperbaiki," ucapnya.

Luhut juga menegaskan, tidak ada pihak yang merasa paling hebat dalam menangani kondisi Covid-19. Maka dari itu, ia kembali mengingatkan pentingnya meniru ketiga negara tersebut.

Baca juga: Luhut: Tak Ada Pemerintah yang Buat Aturan untuk Membunuh Rakyatnya

"Tidak dalam satu suasana untuk merasa paling baik dalam konteks ini. Oleh karena itu sekali lagi, kita niru Jerman itu. Kita juga melihat Taiwan yang menjadi model menurut hemat saya, bagaimana mereka kompak mengatasi masalah ini," ujarnya.

Sekaligus Luhut berharap program PEN dapat membuat Indonesia menjadi lebih baik. Terutama untuk Indonesia bagian timur yang menurutnya sudah alami kemajuan.

"Sekali lagi saya berharap, dalam program ini, akan bisa membuat Indonesia lebih bagus dan kita tidak terperosok lebih jauh daripada keadaan sekarang ini. Saya yakin itu bisa dilakukan karena timur dari waktu ke waktu semakin baik," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com