Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meredam Dampak Pandemi Covid-19 di Pasar Modal

Kompas.com - 28/07/2020, 17:37 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kondisi pandemi Covid-19 tidak hanya memukul bursa saham global saja, namun juga di Indonesia. Beragam upaya dan cara untuk memulihkan sektor pasar modal terus dilakukan hingga saat ini.

Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Hasan Fauzi mengatakan risiko yang kerap kali diproyeksikan oleh sejumlah investor dan analis pasar modal adalah potensi resesi dan krisis ekonomi. Walau demikian, BEI terus berupaya menjaga keselarasan dengan menciptakan pasar yang berintegritas dan sehat.

“Kondisi dan isu utama secara global dan domestik, adalah penyebaran Covid-19 yang sudah menjadi pandemi, ini nantinya akan berlanjut pada krisis ekonomi karena terjadi perlambatan ekonomi, dari mulai permintaan seperti komoditi, barang mentah, barang setengah jadi, amupun produk jadi, yang menurun drastis,” ujar Hasan dalam konferensi virtual, Jakarta, Selasa (28/7/2020).

Baca juga: Kadin: Sekitar 30 Juta UMKM Tutup karena Pandemi Covid-19

Selain itu, sentimen penggerak pasar lainnya yakni kembali memburuknya hubungan dua negara ekonomi terbesar dunia AS dan China yang belakangan semakin meruncing.

Mulai dari tuduhan AS terhadap China karena tidak mempu menghalau penyebaran Covid-19, masalah undang-undang keamanan nasional Hong Kong, sampai dengan pengusiran konsulat China di AS.

“Tensi hubungan diplomatis yang semula trade war kini semakin meruncing yang akan mempengaruhi negara lain. Belum lagi di AS akan ada hajatan besar pemilihan presiden, akan banyak kebijakan baru yang muncul dan sampai dengan pemilihan selesai,” kata dia.

Baca juga: Faisal Basri Kritik Penunjukan Erick Thohir Jadi Ketua Komite Penanganan Covid-19

Sementara itu, dari sisi domestik, upaya pemulihan ekonomi terus dilakukan lewat berbagai kebijakan fiskal. Hal ini berdampak terhadap melebarnya defisit anggaran negara.

“Tahun ini kita mau tidak mau akan menghadapi defisit APBN jauh di atas situasi normal di mana pada undang-undang diizinkan hanya sampai di batas 3 persen. Saya kira akan berada di atas 6 persen. Tapi ini sudah dilindungi oleh Perpu yang sudah dikeluarkan,” kata dia.

Menurutnya prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia oleh Bloomberg sebesar -0,5 persen memang merupakan penurunan yang drastis, dibanding sebelumnya yang berada pada kisaran 5 persen. Namun prediksi untuk Uni Eropa lebih terpukul lagi yakni -7,7 persen.

Baca juga: Kementerian ESDM Beberkan Alasan Pentingnya Perpres EBT

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com