Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Agar Omzet Bisnis Kuliner Tetap Moncer Saat New Normal

Kompas.com - 28/07/2020, 20:02 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Para pelaku bisnis di sektor makanan dan minuman atau kuliner kembali bermunculan dengan konsep yang berbeda-beda saat penerapan era adaptasi kebiasaan baru atau new normal.

Menurut F&B Consultant 160+ Bisma Adi Putraada ada berbagai cara agar omzet pelaku usaha di bidang makanan dan minuman tetap mocer saat new normal.

"Kalau dari kacamata saya, saya melihat persaingan itu semakin kreatif," ujarnya dalam diskusi virtual, Selasa (28/7/2020).

 Baca juga: Catat, Ini Rute Kereta Api yang Tarifnya Diberi Potongan hingga 25 Persen

Salah satu cara agar omzet tetap mocer yakni dengan memaksimalkan penjualan menggunakan media sosial. Media sosial, menurut dia, adalah salah satu cara yang bisa digunakan untuk mendongkrak penjualan.

Apalagi semenjak mewabahnya pandemi Covid-19, orang-orang lebih memilih berbelanja secara online ketimbang belanja secara offline. Hal ini diperkirakan akan terus bertahan dalam waktu yang lama.

"Siapa yang tidak tahu media sosial, saya rasa semua menggunakannya. Jadi memang kita harus bisa melakukan penjualan melalui media sosial dan itu bisa menambahkan omzet kita," kata dia.

Baca juga: Super Indo Buka Banyak Lowongan Kerja, Ini Posisi dan Syaratnya

Sejak masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dilakukan, banyak pelaku usaha yang berjualan produk olahan rumahan atau frozen food.

Saat itu kata dia, omzet usaha rumahan bisa sampai Rp 30 juta per bulan padahal baru 3 bulan berdiri. Namun hal itu hal itu tidak berlangsung lama. Saat beralih ke new normal, omzetnya kembali turun.

"Dulu waktu PSBB ada, nah ketika PSBB dicabut usaha rumahan sudah turun karena orang sudah mulai bekerja di kantor sedikit demi sedikit," kata dia.

Baca juga: Ini 3 Masalah Utama yang Sering Dihadapi Pebisnis Sektor Makanan dan Minuman

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Whats New
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Whats New
Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com