Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Galakkan Eksplorasi Panas Bumi, Pemerintah Siap Naikkan Anggaran hingga 6 Kali Lipat

Kompas.com - 29/07/2020, 14:00 WIB
Rully R. Ramli,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah berencana meningkatkan intensitas eksplorasi energi panas bumi. Rencana tersebut diusung untuk meningkatkan bauran energi baru terbarukan (EBT) nasional.

Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN) Djoko Siswanto mengatakan, agar mampu merealisasikan target bauran EBT sebesar 23 persen pada 2025, perlu adanya upaya lebih dari berbagai pihak terkait.

"Kita tahun ini dan tahun depan akan menggalakkan eksplorasi panas bumi," ujarnya, Rabu (29/7/2020).

Baca juga: PLTP Kamojang, Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Pertama di Indonesia

Djoko mengakui, di tengah pandemi Covid-19, pembiayaan program yang berkaitan dengan pengembangan EBT menjadi lebih sulit.

Pasalnya, harga minyak mentah yang merosot akibat pandemi Covid-19 mengakibatkan energi fosil lebih diminati ketimbang EBT.

Kendati demikian, Djoko memastikan pemerintah akan terus mendukung pembiayaan program berkaitan dengan EBT.

"Kita enggak menyerah dan terus membiayainya juga," kata dia.

Bahkan, dalam rangka menggenjot bauran EBT melalui pengembangan energi panas bumi, pemerintah berencana meningkatkan anggaran ekpslorasi hingga 6 kali lipat.

"Kita tingkatkan anggarannya 6 kali dari semula untuk eksplorasi panas bumi," ujar Djoko.

Peningkatan anggaran eksplorasi tersebut diharapkan tidak hanya berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Pihak swasta juga diminta berpartisipasi aktif untuk menggenjot eksplorasi panas bumi.

"Juga pendanaan dari luar negeri," katanya.

Selain meningkatkan anggaran eksplorasi, pemerintah berencana memberikan insentif kepada pelaku usaha EBT berupa pembayaran biaya eksplorasi panas bumi. Insentif tersebut rencananya diatur dalam Rancangan Peraturan Presiden (Perpres) yang mengatur harga listrik EBT.

"Ini supaya bisa jalan, pemerintah kasih insentif. Supaya harganya turun, misalnya panas bumi, biaya eksplorasi dikompensasi pemerintah," kata Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM FX Sutjiastoto, Selasa (28/7/2020).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com