Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua Satgas PEN: Masih Ada Kemungkinan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III Tidak Negatif

Kompas.com - 29/07/2020, 19:12 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Imbas pandemi Covid-19 diprediksi masih akan dirasakan oleh perekonomian nasional, hingga kuartal III tahun ini. Hal tersebut tersebut terefleksikan dengan pernyataan dari berbagai pihak, seperti Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, yang memproyeksikan pertumbuhan ekonomi kuartal III kembali terkontraksi.

Kendati demikian, Ketua Satuan Tugas Pemulihan Ekonomi Nasional (Satgas PEN) Budi Gunadi Sadikin, mengatakan, perekonomian nasional masih berpotensi tumbuh positif pada periode Juli hingga September 2020.

"Pertumbuhan ekonomi kita tahu pertumbuhan ini di seluruh negara susah. Tapi chance untuk memperoleh pertumbuhan yang tidak negatif di kuartal III masih ada," katanya, dalam konferensi pers virtual, Rabu (29/7/2020).

Baca juga: Kata Faisal Basri, Indonesia Diprediksi Mengalami Resesi

Pria yang juga menjabat sebagai Wakil Menteri BUMN I itu menekankan, agar dapat merealisasikan pertumbuhan yang positif, perlu adanya upaya bersama untuk memunculkan kepercayaan dari pelaku aktivitas ekonomi, di tengah bayang-bayang pandemi Covid-19.

Hal tersebut dapat dilakukan dengan terus menerapkan protokol kesehatan yang ketat dalam operasional berbagai aktivitas ekonomi.

"Itu akan dibantu oleh kami, percepatan disbursement anggaran fiskal yang sudah diberikan dan cukup besar," katanya.

Melalui operasional aktivitas ekonomi dengan protokol kesehatan yang ketat dan percepatan realisasi stimulus oleh pemerintah, Budi berharap pertumbuhan ekonomi kuartal III tahun ini tidak berada di level negatif.

"Harapan kesempatan chance mendapat pertumbuhan yang flat atau nol itu masih ada," ucapnya.

Baca juga: Hindari Resesi, Pemerintah Bakal Belanja Besar-besaran

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com