Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Emas Naik, Milenial Banyak Menabung Emas di Pegadaian

Kompas.com - 29/07/2020, 19:43 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pegadaian (Persero) mencatat terjadinya peningkatan nasabah yang menabung emas belakangan ini.

Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk Pegadaian Harianto Widodo mengatakan, fenomena ini terjadi karena masyarakat menilai emas merupakan investasi yang tepat di tengah kondisi global yang tak menentu ini.

“Jumlah penabung meningkat, jumlah penjualan tabungan emasnya meningkat. Artinya, sekarang ada rumor ada krisis konflik Amerika dan China, kemudian apa yang paling aman dipegang masyarakat? Sebagian adalah portofolio emas, karena ini akan tahan gejolak inflasi,” ujar Harianto dalam konferensi pers virtual, Rabu (29/7/2020).

Baca juga: Emas Kian Mahal, Harganya Bisa Naik Lagi?

Kendati begitu, Herianto belum bisa menjabarkan secara rinci berapa peningkatan nasabah yang menabung emas di perseroannya.

“Ini trennya naik, tapi belum kita lihat apakah kenaikan ini tembus 1.000 troy ons. Biasanya kalau (harga emas) sudah terlalu tinggi, masyarakat berhenti investasi karena dianggap terlalu mahal,” kata dia.

Sementara itu, Direktur Teknologi Informasi dan Digital Pegadaian Teguh Wahyono menambahkan, saat ini jumlah nasabah tabungan emas di Pegadaian sebanyak 5,8 juta. Angka tersebut naik 1,2 juta jika dibandingkan akhir tahun lalu.

“Dalam hal saldo juga demikian, saat ini saldonya hampir 5 ton atau 4,98 ton,” ucap Teguh.

Baca juga: Meski Turun, Harga Emas Antam Masih Betah di Atas Rp 1 Juta Per Gram

Teguh mengungkapkan, mayoritas nasabah tabungan emas itu adalah generasi milenial. Sebab, mereka sedang belajar berinvestasi.

“Jadi sebagian besar adalah yang belajar Investasi, makanya saldonya itu kecil, tapi mereka memang kelompok anak yang belajar invetasi dalam bentuk emas,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com