Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laba Bersih Bank Yudha Bhakti Naik 100,21 Persen, Ini Pendorongnya

Kompas.com - 31/07/2020, 09:15 WIB
Kiki Safitri,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Yudha Bhakti Tbk (BBYB) melaporkan laba bersih pada semester I tahun 2020 tumbuh 100,21 persen menjadi Rp 19,32 miliar.

Pada periode yang sama tahun 2019, laba bersih perseroan tercatat sebesar Rp 9,6 miliar.

Direktur Utama Bank Yudha Bhakti Tjandra Gunawan dalam Public Expose, Kamis (30/7/2020), mengatakan pertumbuhan laba tersebut ditopang oleh strategi perseroan yang berjalan dengan baik. Perseroan pun berencana terus pengembangan terkait dengan digital bank.

Baca juga: Ingin Naik Kelas, Bank Yudha Bhakti Bakal Rights Issue Tahun Ini

"Walaupun banyak terpaan pemberitaan tentang kami, kami berhasil membuktikan. Bahkan perolehan laba melebihi laba sepanjang tahun 2019, yakni Rp 16 miliar," kata Tjandra.

Walau demikian, pertumbuhan laba bersih tidak sejalan dengan penyaluran kredit Bank Yudha Bhakti pada semester I tahun 2020 yang mengalami penurunan.

Penurunan penyaluran kredit terjadi karena turunnya Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK).

Tjandra menjelaskan, penyaluran kredit pada semester I tahun 2020 tercatat turun 15,6 persen atau Rp 2,91 triliun per dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 3,45 triliun. Secara tahunan, penurunan DPK 18,4 persen atau Rp 2,97 triliun.

Tjandra menjelaskan penurunan penyaliran kredit lantaran terjadinya pengetatan likuiditas di pasar. Menurutnya, pengetatan tersebut akibat dana dari perbankan kecil mengalami perpindahan tempat ke bank BUKU IV saat pandemi Covid-19 ini.

Baca juga: LPEI Kerja Sama Penjaminan Kredit dengan 15 Bank

"Penurunan ini wajar karena likuiditas di pasar ketat, dana banyak diserap oleh bank BUKU IV," ungkap Tjandra.

Ia juga menjelaskan, deposito di Bank Yudha Bakti mengalami penurunan dari Rp 3,05 triliun menjadi Rp 2,64 triliun. 

Di masa pandemi ini, imbuh Thandra, perseroan menyadari pertumbuhan kredit melemah. Namun perseroab tetap berusaha meenjaga kredit dan DPK berada pada posisi akhir tahun 2019 yakni di level Rp 3,08 triliun dan Rp 4,06 triliun.

"Kondisi pandemi ini, bisa kembali pada pada kondisi sebelumnya saja sudah sangat bagus," jelas Tjandra.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com