JAKARTA, KOMPAS.com - PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) membukukan laba bersih sebesar Rp 3,62 triliun sepanjang semester I-2020 (belum diaudit).
Angka tersebut turun tipis 2 persen dari kinerja periode sama di tahun lalu yang sebesar Rp 3,69 triliun.
Kendati demikian, sepanjang Januari-Juni 2020 perseroan mencatatkan peningkatan penjualan bersih 1,5 persen dari periode sebelumnya, menjadi Rp 21,77 triliun. Capaian ini didorong oleh pertumbuhan penjualan domestik sebesar 1,6 persen.
Baca juga: Unilever Serahkan 15.000 Perlengkapan Penanganan Covid-19 ke Pemkot Surabaya
Dalam keterangan resmi Unilever Indonesia, Jumat (31/7/2020), perseroan juga menunjukkan peningkatan penjualan domestik ritel yang positif (tanpa UFS) sepanjang pandemi dengan tumbuh 2,4 persen di paruh pertama 2020.
Pertumbuhan penjualan ritel didorong oleh kategori produk yang sangat dibutuhkan dalam pandemi, seperti produk kebersihan kesehatan dan juga produk makanan minuman.
Sementara bagi unit Unilever Foods Solution (UFS) dan unit business to business (B2B) perseroan, yang konsumen utamanya adalah hotel, restoran dan café/catering (horeca), mengalami tekanan dengan tutupnya berbagai kegiatan industri hospitality selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Di sisi lain, perseroan juga mengalami peningkatan beban operasional untuk mempertahankan rantai pasokan atau ketersediaan material, biaya kesehatan dan keamanan seperti suplemen, masker, tes PCR test selama masa pandemi.
Baca juga: Sah, Ignasius Jonan Jadi Komisaris Unilever Indonesia
Biaya tambahan tersebut diperlukan untuk menjaga keselamatan dan kesehatan karyawan, serta memastikan keberlangsungan bisnis dan pemenuhan kebutuhan produk bagi konsumen.
Presiden Direktur Unilever Indonesia Hemant Bakshi mengatakan, di tengah situasi yang penuh tantangan karena Covid-19, fokus perseroan adalah memastikan kesehatan dan keselamatan karyawan, menjawab kebutuhan konsumen dan pelanggan, serta terus mengirimkan dukungan bagi komunitas atau masyarakat Indonesia.
"Perseroan akan terus menjawab kebutuhan konsumen dengan cara membangun bisnis yang berkesinambungan yang berlandaskan tujuan mulia serta relevan dan mampu bersaing dimasa depan," katanya.