Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkop UKM Optimistis Hutan Bambu di Cisarua Ini Bisa Tarik Minat Masyarakat

Kompas.com - 31/07/2020, 15:42 WIB
Elsa Catriana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki optimistis bahwa kawasan hutan bambu Rungkun Awi yang berada di Desa Tugu Selatan, Cisarua, bisa menjadi titik ekonomi baru untuk masyarakat.

Menurut dia, kawasan hutan bambu yang dulunya digunakan sebagai pembuangan sampah tersebut bisa disulap menjadi kawasan yang menjadi tempat "kongkow" musisi jazz dan digunakan sebagai tempat berkegiatan kebudayaan dan kesenian masyarakat.

"Jika dilihat ini dekat Jakarta. Kita akan buka semacam kegiatan kebudayaan, pusat kegiatan ekonomi masyarakat," ujarnya mengutip dari siaran resmi, Jumat (31/7/2020).

Baca juga: Gandeng Platform Medsos, Kemenkop Percepat UMKM Go Digital

Teten juga menjelaskan, jika dikelola dengan baik, Rungkun Awi akan memiliki nilai ekonomi yang luar biasa. Selain itu pula pihaknya ingin menunjukkan kepada masyarakat di sekitar lokasi, untuk menghargai potensi daerah dan alamnya.

"Misalnya di hari Sabtu dan Minggu kita akan buka pasar rakyat. Dimana para petani bisa menjual hasil bumi, makanan. Ini bakal menarik. Saya optimis, asal digarap dengan baik," katanya.

Teten mengaku kagum, dengan hutan bambu alamiah yang ada di Rungkun Awi. Apalagi menurut dia, hutan bambu bisa juga dimanfaatkan untuk sektor pariwisata.

"Kita sudah jarang sekali lihat bambu yang masih alamiah dan lengkap seperti ini. Di suatu daerah perlu ada pusat ekonominya. Ini akan menjadi titik-titik tumbuh ekonomi masyarakat. Embrio baru. Kami akan segera merumuskah langkah dari KemenKopUKM," tambahnya.

Sementara itu, musisi jazz yang juga inisiator Rungkun Awi, Idang Rasjidi mengaku, sangat bangga dan senang dengan kehadiran MenKopUKM di kawasan Rungkun Awi. Karena menurutnya, negara hadir di wilayah yang selama ini dilupakan masyarakat.

"Dengan hadirnya MenkopUKM, maka negara hadir ditempat yang sebelumnya dilupakan. Saya dorong terus untuk memanfaatkan alam sebagai pusat kegiatan kesenian, kebudayaan dan UMKM masyarakat," kata Idang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com