Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbas Covid-19, Konsumsi Listrik Tahun Ini Diproyeksi Turun 6,25 Persen

Kompas.com - 03/08/2020, 07:40 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Konsumsi listrik nasional diproyeksi akan mengalami penurunan pada akhir tahun ini.

Hal tersebut utamanya diakibatkan melemahnya permintaan terhadap tenaga listrik dari pelaku usaha selama pandemi Covid-19 merebak.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Rida Mulyana, mengatakan, sampai dengan akhir tahun 2020, konsumsi listrik diproyeksi turun hingga 6,25 persen, apabila pandemi Covid-19 terus berlangsung. Proyeksi merupakan perhitungan dari PT PLN (Persero).

"Mereka prediksi sampai Desember minus 6,25 persen dibandingkan dengan apa yang kita konsumsi di 2019," ujarnya, dalam paparan kinerja semester I-2020, dikutip Minggu (2/8/2020).

Baca juga: Token Listrik Gratis Agustus ini Sudah Bisa Diklaim, Ini Caranya

Secara keseluruhan, pada paruh pertama tahun ini, konsumsi listrik masih mampu tumbuh tipis, yakni sebesar 0,96 persen dibanding periode yang sama tahun lalu atau year on year (yoy).

Namun Rida menyebutkan, jika dilihat secara detail, konsumsi listrik dari beberapa golongan mengalami penurunan secara yoy.

Penurunan konsumsi listrik paling dalam dialami oleh golongan industri 7,18 persen, kemudian disusul golongan bisnis 6,68 persen, dan golongan sosial 1,13 persen.

Sementara itu, konsumsi listrik golongan rumah tangga justru mampu tumbuh 9,84 persen akibat adanya kebijakan work from home (WFH). Pertumbuhan tipis dialami oleh golongan pemerintah, tumbuh 1 persen.

Konsumsi listrik golongan khusus justru mampu tumbuh dengan pesat, yakni sebesar 43 persen.

Kendati demikian, dengan masih merebaknya Covid-19, pertumbuhan konsumsi listrik sampai akhir tahun diproyeksi masih akan melambat, khususnya berasal dari golongan bisnis dan industri.

"PLN memproyeksikan ke depan bila pandemi masih berlanjut, mereka memprediksi pertumbuhan konsumsi listrik hingga Desember 2020 minus 6,25 persen dibandingkan 2019," kata Rida.

Jika dibandingkan dengan Januari 2020, konsumsi listrik Juni 2020 terkontraksi sebesar 7,06 persen. Penurunan konsumsi paling dalam terjadi di Provinsi Bali, yang turun hingga 32,87 persen.

Baca juga: Ini Kelompok Pelanggan PLN yang Dapat Insentif Listrik hingga Akhir Tahun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com