Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UMKM Mitra Gojek Terpukul Pandemi Covid-19

Kompas.com - 03/08/2020, 17:30 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 membuat pukulan hebat untuk para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Bagitu hasil penelitian Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI).

Peneliti Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) UI Alfindra Primaldhi mengatakan, banyak para pelaku UMKM mitra Gojek mengalami penuruan transaksi terdampak pandemi Covid-19.

"Ada yang disebabkan karena meningkatnya harga bahan baku dan mengalami kesulitan penjualan karena pelanggannya berkurang drastis," ujarnya saat memaparkan hasil penelitian LD FEB UI lewat konferensi pers virtual, Senin (3/8/2020).

Baca juga: 8 Pegawai Kemenko Perekonomian Positif Covid-19, Sesmenko: Kondisinya Semakin Membaik

Secara detail Alfindra menyebutkan, mitra UMKM GoFood ada sebanyak 76 persen yang mengaku jumlah transaksinya menurun selama ada pandemi, 20 persen yang mengaku jumlah transaksinya tetap dan hanya 4 persen yang mengaku meningkat.

Lalu untuk pelaku UMKM Social Seller GoSend, ada 62 persen yang mengaku jumlah transaksinya turun selama ada pandemi, 14 persen yang mengaku jumlah transaksinya tetap dan 24 persen yang meningkat.

"Sementara untuk jumlah pelaku UMKM yang menggunakan layanan GoPay ada 85 persen yang mengaku transaksinya berkurang, 8 persen yang transaksinya tetap dan 7 persen yang transaksinya meningkat," kata dia.

Baca juga: Sengketa Warisan Pendiri Sinar Mas, Freddy Wijaya Cabut Gugatan di PN Jakarta Pusat

Alfindra menyebutkan penurunan transaksi para pelaku UMKM tersebut bervariatif. UMKM GoFood misalnya, ada 22 persen yang mengaku jumlah penurunan transaksinya mencapai kurang dari 50 persen, 27 persen yang mengaku jumlah penurunan transaksinya sebesar 50 persen dan 52 persen yang mengaku jumlah penurunan transaksinya turun lebih dari 50 persen.

"Kalau untuk UMKM Social Seller GoSend 42 persen yang mengaku jumlah penurunannya mencapai kurang dari 50 persen, 28 persen yang mengaku jumlah penurunan transaksinya di angka 50 persen dan 32 persen yang mengaku kalau jumlah penurunan transkasinya lebih dari 50 persen. Ini artinya, memang pandemi Covid-19 sangat dan sangat memukul para pelaku UMKM kita," kata dia.

Sebelumnya Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) melakukan penelitian selama bulan pandemi untuk mengetahui dampak sosial ekonomi pada aplikasi Gojek.

Penelitian ini pun dilakukan di 9 kota di Indonesia yang melibatkan ribuan mitra UMKM GoFood, GoPay, Social Seller, GoSend serta mitra GoRide dan Gocar.

Baca juga: Lelang Rumah 2 Lantai Rp 550 Juta di Jakarta Timur, Tertarik?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com