Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pupus Sudah Rencana Pemerintah Bangun 2.000 BLK Tahun Ini

Kompas.com - 04/08/2020, 17:00 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana Kementerian Ketenagakerjaan membangun 2.000 Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas pada 2020 pupus sudah. Hal itu disebabkan pandemi Covid-19.

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah pun menyampaikan hal tersebut saat Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama BLK Komunitas.

"Di tahun 2020, semula pemerintah telah memprogramkan penambahan 2.000 BLK Komunitas baru. Namun, siapa yang menyangka terjadi pandemi covid-19 yang menguras perhatian pemerintah," katanya di Jakarta, Selasa (4/8/2020).

Baca juga: Surati Presiden, Ombudsman Minta Komisaris BUMN yang Rangkap Jabatan Dicopot

"Hampir seluruh target program di kementerian ini terpaksa dikoreksi. Termasuk rencana pendirian 2.000 BLK Komunitas baru," sambung Menaker.

Ia mengatakan, sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo, sebagian anggaran yang ada di seluruh kementerian dan lembaga difokuskan untuk penanganan pandemi.

"Kita semua yang hadir di sini harus ikhtiyar dan berdoa, semoga pandemi Covid-19 segera berlalu sehingga pemerintah bisa kembali merancang dan melaksanakan program secara maksimal, termasuk melaksanakan program BLK Komunitas yang kita cintai ini," ucapnya.

Sejak 2017 hingga 2019, Kementerian Ketenagakejaan telah mendirikan 1.113 BLK Komunitas yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Tahun ini, Kemnaker berupaya membangun 1.000 BLK Komunitas.

Baca juga: Ombudsman: Pergantian Komisaris BUMN oleh Erick Thohir Ada yang Tabrak Aturan

Pada program Pembangunan BLK Komunitas tahun ini, Kemnaker juga telah menambah sebanyak 24 kejuruan pelatihan untuk dapat diterapkan di BLK Komunitas.

Dengan penambahan BLK tersebut, Menaker menginginkan adanya link and match antara BLK dengan industri.

"Kejuruan pelatihan yang akan dikembangkan agar disesuaikan dengan kebutuhan pasar kerja lokal dan mendorong minat masyarakat untuk berwirausaha, sehingga pada akhirnya dapat menekan angka pengangguran," ucapnya.

Baca juga: Menaker Ingatkan Bonus Demografi Bisa Jadi Musibah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com