Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertumbuhan Ekonomi RI -5,32 Persen, Apindo Bandingkan dengan Kondisi 1998

Kompas.com - 05/08/2020, 13:42 WIB
Ade Miranti Karunia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) telah mengumumkan angka pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal 11 2020 yang terkontraksi hingga minus 5,32 persen.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani berpendapat, angka pertumbuhan ekonomi tersebut masih belum dinyatakan terburuk dibandingkan krisis moneter tahun 1998.

"Kita memang pernah buruk lagi, (pertumbuhan ekonomi) kita pernah minus 13 persen pada waktu tahun 98," ucapnya dalam webinar virtual yang dihelat oleh Kementerian Ketenagakerjaan, Rabu (5/8/2020).

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi RI Minus 5,32 Persen pada Kuartal II-2020

Kendati demikian, untuk mengembalikan kondisi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi positif menurutnya tidak mudah.

"Indonesia sudah minus 5,32 persen, tentu bukan perkara yang mudah untuk membalik positif pada kuartal ketiga nanti agar tidak masuk kriteria resesi. Karena kalau kita lihat referensi dari negara-negara lain itu, sulit ya untuk membalikannya. Kita lihat saja Hong Kong, hanya bisa membalikkan 0,1 persen," ujarnya.

Sebelumnya, BPS melaporkan, produk domestik bruto (PDB) RI pada kuartal II-2020 minus hingga 5,32 persen. Secara kuartalan, ekonomi terkontraksi 4,19 persen dan secara kumulatif terkontraksi 1,26 persen.

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi RI Minus 5,32 Persen, Terendah Sejak 1999

Kontraksi ini lebih dalam dari konsensus pasar maupun ekspektasi pemerintah dan Bank Indonesia di kisaran 4,3 persen hingga 4,8 persen.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, ekonomi Indonesia berdasarkan PDB triwulan II atas dasar harga berlaku Rp 3.687,7 triliun. Sementara itu, berdasarkan harga dasar konstan dengan tahun dasar 2010 adalah Rp 2.589,6 triliun.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com