Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Resesi Bisa Dicegah, Ini Indikator Ekonomi yang Tunjukkan Perbaikan

Kompas.com - 05/08/2020, 17:20 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pertumbuhan ekonomi Indonesia minus 5,32 persen pada kuartal II 2020. Kontraksi ini merupakan yang terdalam sejak kuartal I 1999.

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Iskandar Simorangkir mengatakan, ada banyak ketidakpastian dalam perkembangan ekonomi ke depan.

Namun sejak Juni 2020, ada beberapa indikator yang mengalami perbaikan. Perbaikan-perbaikan ini diharapkan mampu membalikkan ekonomi ke zona positif pada kuartal III 2020, yang berujung selamat dari jeratan resesi.

Baca juga: Ekonom: Belanja Pemerintah menjadi Kunci Terhindarnya RI dari Resesi

"Di triwulan II memang betul aktivitas ekonomi terhenti karena ada PSBB. Tapi positifnya sejak Juni ada beberapa leading indikator yang mengalami perbaikan," kata Iskandar dalam konferensi video, Rabu (5/8/2020). 

Pada Juni 2020, PMI manufaktur Indonesia membaik jadi 46,9 dibanding Maret 2020 sebesar 27,5. Penjualan kendaraan bermotor membaik sekitar -54,6 persen dari sebelumnya -82,3 persen, pertumbuhan penjualan ritel meningkat jadi 14,4 persen dari -20,6 persen pada Maret.

Begitupun Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) dari 77,8 pada Mei menjadi 83,3 pada Juni 2020.

Tak hanya itu, inflasi ini mulai merangkak naik dari 0,02 persen pada Juni 2020 menjadi 0,16 persen pada Juli, yang notabene-nya telah memasuki kuartal III 2020.

"Inflasi inti secara konsep menggambarkan agregat demand dalam negeri. Ini artinya bahwa tanda-tanda menggeliat ekonomi setelah (PSBB) dibuka, itu terlihat," ujar Iskandar.

Baca juga: Kalau Kita Kerja Keras, Kemungkinan Lolos dari Resesi Sangat Memungkinkan...

Berikutnya, beberapa emiten masih berkinerja baik di kuartal II 2020 dengan menunjukkan pertumbuhan laba yang positif. Permintaan ekspor non migas seperti bahan mineral, lemak, CPO, minyak hewan nabati, kembali positif usai ekonomi China mengalami perbaikan di kuartal II 2020.

Permintaan CPO membaik jadi -13,4 persen pada Juni usai mencatatkan -13,7 persen pada Mei. Belum lagi dengan adanya Pilkada di kuartal IV 2020 yang mampu menumbuhkan konsumsi masyarakat.

Dihitung-hitung, dana penyelenggaraan Pilkada bisa mencapai Rp 24 triliun dan dana yang dikeluarkan para calon masing-masing minimal Rp 10 triliun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com