Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI: Sepekan Ini, Pasar Finansial Masih Diwarnai Aksi Jual

Kompas.com - 07/08/2020, 17:00 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) mencatat, pasar finansial RI masih diwarnai aksi jual (jual neto), utamanya di pasar saham. Berdasarkan data transaksi 3-6 Agustus 2020, investor asing telah melepas Rp 890 miliar.

Rinciannya, terjadi aksi jual di pasar saham Rp 1,97 triliun dan aksi beli di pasar Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 1,08 triliun.

Sepanjang 2020, aliran modal asing yang menjadi salah satu komponen penguatan nilai tukar masih diwarnai aksi jual di pasar keuangan domestik sebesar Rp 143,72 triliun.

Baca juga: Gubernur BI: Industri Jasa Keuangan Masih Positif meski Pertumbuhan Ekonomi RI Minus

"Berdasarkan data transaksi 3-6 Agustus 2020, nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto Rp 0,89 triliun," kata Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi, Onny Widjanarko dalam keterangan resmi, Jumat (7/8/2020).

Sementara itu, nilai tukar pada Kamis (6/8/2020), ditutup pada level Rp 14.580 per dollar AS. Sementara pada Jumat pagi tadi, rupiah dibuka menguat pada level Rp 14.550 per dollar AS.

Indeks Dolar pada Kamis terpantau melemah ke level 92,79. Indeks dollar (DXY) adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap 6 mata uang negara utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF).

Di sisi lain, imbal hasil (yield) Surat Berharga Negara (SBN) dengan tenor 10 tahun turun ke level 6,76 persen pada Kamis kemarin.

Sedangkan imbal hasil US treasury Note tenor 10 tahun naik ke level 0,536 persen. Jumat ini, yield SBN tenor 10 tahun naik di 6,77 persen.

Baca juga: Jaga Sektor Keuangan, Ekonom Sebut Peran OJK Masih Diperlukan

Ke depan, BI akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran COVID-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.

"Bank Indonesia akan mengambil langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan," pungkas Onny.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com