Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejak Kampanye Bangga Buatan Indonesia Digulirkan, 1,1 Juta UMKM Sudah Go Digital

Kompas.com - 07/08/2020, 18:42 WIB
Yohana Artha Uly,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mendorong digitalisasi para pelaku industri kreatif di tengah pandemi Covid-19. Hal ini dilakukan dengan turut mendukung gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia.

Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo menyatakan, kampanye Bangga Buatan Indonesia memang bertujuan untuk meningkatkan kecintaan produk dalam negeri.

Selain itu, program tersebut dilakukan sebagai upaya pemerintah untuk mendorong usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk masuk ke ranah digital. 

Sejak diluncurkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Mei 2020, kini sudah sebanyak 1,1 juta UMKM yang bergabung lewat kampanye tersebut.

Baca juga: MenkopUKM: Tata Niaga Produk UMKM Akan Dibenahi

"Per hari ini sudah lebih dari 1,1 juta UMKM yang bergabung, di mana targetnya tingkatkan dari 8 juta UMKM yang sudah go digital menjadi 10 juta sampai pada akhir tahun," ungkap Angela dalam konferensi pers virtual, Jumat (7/8/2020).

Ia mengatakan, mendorong UMKM merambah digitali bertujuan menjamin keberlanjutan bisnis, mengingat tren saat ini masyarakat lebih suka berbelanja secara online. Terlebih dengan adanya pandemi Covid-19.

"Melalui platform digital memudahkan mereka untuk berinteraksi dengan pembeli, dan risiko kontak fisik yang minimal. Serta, dapat meningkatkan pendapatan UMKM dengan memperluas pasar mereka," jelasnya.

Angela mengungkapkan, pandemi telah memukul perekonomian nasional, sehingga upaya berbagai pihak untuk memulihkan ekonomi menjadi sangat penting.

Salah satunya seperti yang dilakukan Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) melalui Hari Belanja Diskon Indonesia (HBDI) 2020, yang melibatkan ritel offline dan online, juga UMKM.

Ia berharap, event yang memberikan beragam promo ini bisa memicu peningkatan konsumsi masyarakat, yang selama ini menjadi penopang dari pertumbuhan ekonomi nasional.

"Ini diharapkan jadi momentum yang tepat untuk pemulihan perekonomian nasional, peningkatan tingkat konsumsi domestik, serta memperkuat program pemerintah yakni Bangga Buatan Indonesia," pungkas Angela.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com