Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangkok Bank Kucurkan Kredit ke Barito Pacific untuk Proyek PLTU

Kompas.com - 08/08/2020, 11:58 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Barito Pacific Tbk menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman (term loan) sebesar 252,7 juta dollar AS dari Bangkok Bank Public Company Limited.

Pinjaman ini akan digunakan untuk membangun proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berteknologi ultra-super critical di Suralaya, Banten, atau dikenal dengan nama Jawa 9 &10 yang dimiliki oleh PT Indo Raya Tenaga, perusahaan patungan antara anak usaha perseroan, yaitu PT Barito Wahana Tenaga dengan anak usaha PT Indonesia Power.

Wakil Presiden Direktur Barito Pacific, Rudy Suparman mengatakan, pinjaman tersebut merupakan bagian dari kontribusi perseroan dalam struktur pembiayaan proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Jawa 9 dan 10 yang ditargetkan dapat beroperasi pada tahun 2023 atau 2024.

Baca juga: Kinerja Barito Pacific Terdampak Pandemi Virus Corona

"Penyelesaian proyek ini merupakan bagian komitmen kami untuk mendukung target pemerintah meningkatkan rasio elektrifikasi nasional," ujar Rudy dalam keterangan tertulis, Sabtu (8/8/2020).

Di tengah kondisi ekonomi Indonesia maupun global yang sedang mengalami tekanan, imbuh Rudy, diperolehnya fasilitas pinjaman dari Bangkok Bank Company Limited ini menunjukkan dukungan dan kepercayaan dari bank regional terkemuka kepada perseroan.

“Tentunya pihak Bangkok Bank telah melakukan kajian baik terhadap Perseroan maupun atas proyek sebelum mengucurkan pinjaman. Perseroan pastinya juga akan terus menjaga struktur permodalan dan kondisi keuangan untuk memastikan berada pada batas aman," ujar Rudy.

Perseroan memperoleh peringkat idA dari Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) saat melakukan penerbitan obligasi Rupiah beberapa waktu lalu.

Baca juga: Barito Pacific Selesaikan Rights Issue dan Akuisisi Star Energy

PLTU Jawa 9 & 10 berkapasitas 2 X 1.000 MW nantinya akan menggunakan teknologi ultra super-critical, yaitu penerapaan teknologi rendah karbon dengan tingkat efisiensi tinggi atau High Efficiency and Low Emmission (HELE) seperti Clean Coal Technology (Super Critical dan Ultra Super Critical). Teknologi serupa kini banyak diterapkan di belahan dunia untuk menggantikan teknologi pembangkit yang sudah lama beroperasi.

Dengan teknologi terbaru Ultra Super-Critical layaknya pembangkit yang biasa digunakan negara-negara maju (OECD), PLTU Jawa 9 & 10 menggunakan konsumsi batubara yang lebih efisien dan handal, sekaligus lebih ramah lingkungan sesuai standar internasional terkini, dan lebih baik dibanding yang terdahulu.

Proyek ini dapat membantu Indonesia dalam mengurangi emisi rumah kaca sebesar 25 persen pada 2025, sejalan dengan kesepakatan perubahan iklim di dalam Paris Accord.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan jadi 6,25 Persen

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan jadi 6,25 Persen

Whats New
Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Earn Smart
Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Earn Smart
Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang Jika Mau Maju

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang Jika Mau Maju

Whats New
United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Whats New
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Earn Smart
Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Whats New
Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Whats New
Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com