Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dihantam Covid-19, Laba Saudi Aramco Anjlok 50 Persen

Kompas.com - 10/08/2020, 07:34 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNBC

RIYADH, KOMPAS.com - Raksasa minyak dunia, Saudi Aramco, melaporkan penurunan laba bersih sekitar 50 persen pada semester I 2020.

Penurunan laba mencerminkan tahun 2020 merupakan tahun yang sulit bagi pasar minyak dan ekonomi global pada umumnya, karena dunia tengah sibuk memerangi pandemi Covid-19.

Mengutip CNBC, Senin (10/8/2020), perusahaan minyak pelat merah Arab Saudi ini mencatat laba bersih turun menjadi 23,2 miliar dollar AS atau setara Rp 336 triliun (kurs Rp 14.500), dari sebelumnya mencatatkan laba sebesar 46,9miliar dollar AS (Rp 680 triliun) di semester I 2019.

Meski demikian, Aramco tetap membagikan dividen kuartal kedua sebesar 18,75 miliar dollar AS. Dividen bakal dibayar di kuartal III 2020.

Baca juga: Unilever Tebar Dividen Rp 7,4 triliun

Adapun dividen kuartal pertama dengan jumlah yang sama telah dibayarkan pada kuartal kedua.

Sementara itu, total arus kas bebas di perusahaan mencapai 21,1 miliar dollar AS, turun dari 38 miliar dollar AS di semester I 2020.

Laporan keuangan di semester I 2020 mencerminkan terjadi guncangan terbesar bagi pasar energi global dalam beberapa dekade terakhir.

"Tantangan dari turunnya permintaan dan turunnya harga minyak ke arah yang lebih rendah tercermin dalam laporan keuangan kuartal kedua kami," kata Presiden dan CEO Aramco, Amin Nasser.

Aramco mengemukakan, pandemi Covid-19 telah memukul harga minyak menjadi lebih rendah, sehingga terjadi penurunan margin penyulingan dan bahan kimia.

"Kemungkinan terburuk di belakang kami. Tapi kami tetap cukup positif mengenai adanya permintaan minyak dalam jangka panjang," ujar Nasser.

Baca juga: Bakal IPO, Valuasi Saham Saudi Aramco Diperkirakan Capai 1,71 Triliun Dollar AS

Dividen dibayar, belanja modal diawasi

Meskipun gangguan ekonomi global terus berlanjut dan menjadi tantangan sektor energi, Aramco masih membagikan dividen sebesar 18,75 miliar dollar AS untuk kuartal II 2020. Dividen naik dibandingkan dengan 13,4 miliar dollar AS di kuartal II tahun 2019.

Menurut Nasser, pembagian dividen mencerminkan kelincahan, kekuatan, dan ketahanan Aramco di seluruh siklus pasar. Saingannya seperti Dutch Shell telah memangkas dividen di tengah pandemi.

"Tujuan kami adalah membayar 75 miliar dolar AS, tergantung pada persetujuan dewan dan tergantung pada kondisi pasar. Kami memiliki neraca yang kuat dan kami memiliki banyak modal fleksibel di tangan kami,” tambahnya.

Sementara itu, belanja modal pada kuartal II 2020 adalah sebesar 6,2 miliar dollar AS, dan sekitar 13,6 miliar dollar AS untuk keseluruhan semester I 2020. Belanja modal lebih kecil dibanding kuartal I 2019 sebesar 14,5 miliar dollar AS.

Aramco memperkirakan, belanja modal bakal kecil di kisaran 25 miliar dollar AS hingga 30 miliar dollar AS sepanjang 2020, dibandingkan dengan 32,7 miliar dollar AS sepanjang 2019.

Baca juga: Ini Alasan Pertamina Gagal Kerja Sama dengan Aramco di Kilang Cilacap

 

Halaman:
Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Whats New
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Whats New
Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com