Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produk Jamu Indonesia Tembus Pasar Arab Saudi

Kompas.com - 11/08/2020, 12:42 WIB
Yohana Artha Uly,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto mengatakan, produk makanan dan minuman (mamin) dapat membantu mendorong kinerja ekspor nasional, khususnya jenis rempah-rempah atau jamu.

Salah satunya tercermin dari ekspor produk rempah-rempah yang dilakukan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk ke Arab Saudi.

"Selalu ada peluang di tengah kesulitan. Salah satunya, peluang ekspor produk rempah-rempah Indonesia. Peluang inilah yang harus terus dimanfaatkan oleh para pelaku usaha, yang juga dapat meningkatkan kinerja perdagangan Indonesia di masa pandemi Covid-19,” ujar Agus dalam keterangan tertulis, Selasa (11/8/2020).

Baca juga: Pengusaha Jamu Protes Satgas Lawan Covid-19 DPR Impor Jamu dari China

Ekspor mamin jenis rempah-rempah ke Arab Saudi ini merupakan perdana bagi PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul. Pelepasan kontainer pertama dilakukan pada Senin (10/8/2020) kemarin.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan (Kemendag) Kasan menambahkan, produk jamu Indonesia terus berkembang dan semakin diakui dunia internasional.

Pihaknya pun optimistis capaian ekspor ini dapat menjadi pendorong industri biofarmaka dan mamin untuk terus melakukan penetrasi ke pasar global di tengah pandemi Covid-19.

Menurut Kasan, ekspor perdana ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan kerja sama antara Sido Muncul dengan mitranya, yaitu Mizanain dari Arab Saudi. Kesepakatan tersebut dicapai pada perhelatan Trade Expo Indonesia pada Oktober 2019 lalu.

Baca juga: Omzet Turun, Pedagang Jamu: Orang Sudah Tak Peduli Corona

“Kemendag turut memfasilitasi kegiatan ekspor ini, mulai dari penandatanganan kerja sama yang dilaksanakan di Trade Expo Indonesia 2019 hingga pelepasan kontainer perdana,” ujar Kasan.

Kasan menjelaskan, Arab Saudi saat ini memang telah menerapkan kebijakan peningkatan tarif bea masuk terhadap 500 jenis produk untuk meningkatkan penerimaan negara tersebut, sebagai respons terhadap pandemi Covid-19.

Tentunya kebijakan itu dapat memberikan dampak langsung maupun tidak langsung terhadap perdagangan Indonesia ke Arab Saudi.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com