Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut: Banyuwangi dan Bali Hasilnya Sangat Menggembirakan...

Kompas.com - 13/08/2020, 05:04 WIB
Ade Miranti Karunia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mulai dibukanya kembali daerah wisata dalam adaptasi kebiasaan baru (AKB) di masa pandemi virus corona (Covid-19) untuk wisatawan domestik, membuat pemerintah optimistis bisa meraup devisa hingga 15 miliar dollar AS.

"Di Indonesia saja, saya beri gambaran bapak ibu sekalian, sekarang ini kan belum ada umrah dan haji karena ada covid. Kita juga belum ada berobat ke luar negeri, belum ada turis ke luar negeri perjalanan, dinas ke luar negeri. Kita menyimpan potensi lebih dari 15 miliar dollar AS yang ada dana itu dalam negeri," katanya melalui webinar virtual, Rabu (12/8/2020).

Menurut dia, dengan mengajak masyarakat Indonesia untuk berwisata akan menggerakkan perekonomian nasional.

Baca juga: Persiapan Pembukaan Wisata Bali Tahap 3, Ini yang Akan Dilakukan Pemerintah

Luhut pun kembali merayu masyarakat Indonesia untuk berwisata. Tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat serta menjaga kebersihan lingkungan sekitar objek wisata yang dikunjungi.

"Mari kita semua bekerja sama untuk memulihkan pariwisata dan ekonomi kreatif ini dengan kita membuat pertama tadi jaga terlebih dahulu kebersihan di tempat tujuan atau spot-spot turis," katanya.

Luhut mencontohkan, dua lokasi objek wisata yang pada awal Agustus tadi mulai direaktivasi oleh pemerintah, yaitu Banyuwangi dan Bali yang telah menunjukkan keamanan dan kenyamanan berwisata dalam kondisi adaptasi kebiasaan baru masa pandemi.

Ditambah lagi, terjadinya penurunan angka kasus Covid-19 di dua daerah tersebut.

"Tadi saya sudah singgung di Banyuwangi dan Bali hasilnya sangat menggembirakan sampai hari ini. Banyuwangi kelihatan sekali turisnya sangat tertib, Bali juga demikian sehingga ekonomi mereka juga berjalan. Sama seperti di tempat bapak ibu sekalian itu juga saya pikir akan berpengaruh manakala dilakukan dengan baik," ujarnya.

Baca juga: Luhut Sempat Khawatir Saat Pariwisata Bali Kembali Dibuka, Mengapa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemehub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemehub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com