Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upaya BUMD Kulon Progo Produsen Air Minum Kemasan untuk Bertahan di Masa Pandemi

Kompas.com - 13/08/2020, 09:03 WIB
Dani Julius Zebua,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com – Penjualan air minum dalam kemasan buatan PDAM Tirta Binangun Kulon Progo AirKu menurun seiring Pandemi Covid-19.

Direktur Utama Tirta Binangun, Jumantoro mengungkapkan penurunan produksi sampai 50 persen dibanding kondisi sebelumnya. Karena itu, BUMD ini berupaya melakukan sejumlah inovasi.

“Kami harus berpikir bagaimana agar bisa meningkatkan penjualan dan pemasaran, makanya kami melakukan berbagai inovasi," kata Jumantara usai MoU dengan RSUD Wates dalam rangka pemanfaatan air minum dalam kemasan, Rabu (12/8/2020).

Baca juga: Wapres: Mau Jadi Negara Maju, Indonesia Harus Punya Air Minum Layak

Merek AirKu merupakan kependekan dari Air Kulonprogo. Pemerintah meluncurkan AirKu di 2013 sebagai bagian dalam program Bela dan Beli Kulon Progo yang digagas Hasto Wardoyo yang saat itu menjadi Bupati.

Program ini bagian BelaBeliKu, sebuah gerakan yang berupaya membangkitkan kemandirian ekonomi masyarakat dengan cara membeli produk-produk lokal dan produk sendiri. Termasuk dengan produksi air dalam kemasan.

Penjualann AirKu mengalami pertumbuhan yang pesat seiring banyaknya kegiatan pada berbagai instansi, sekolah maupun masyarakat. Mulai dari pertemuan di kantor-kantor, masyarakat hingga atraksi seni budaya.

Pandemi datang menggerus semua kegiatan itu. Keramaian tidak ada lagi. Produksi AirKu pun jeblok. Semula 900 boks per bulan kini kurang dari 500 boks per bulan.

Lakukan Inovasi

Jumantoro mengungkapkan, salah satu yang dilakukan dalam rangka inovasi adalah mengincar pasar air minum dalam kemasan galon.

Perusahaan akan mendorong suplai AirKu ukuran galon langsung ke masyarakat Kulon Progo, baik di tingkat RW, RT maupun pedukuhan. Termasuk juga instansi atau badan usaha lain.

Perusahaan meyakini mampu memenuhi pasar karena kemampuan produksinya 50 galon per jam.

Baca juga: Erick Thohir Evaluasi 11 Perusahaan Air Minum Milik BUMN

Sementara itu, Direktur RSUD Wates, Lies Indriyati mengungkapkan, rumah sakit ini membutuhkan sekitar 250 sampai 300 galon air mineral setiap bulan.

Selama ini Tirta Binangun hanya menyuplai sekitar 50 galon saja. Tapi kini, semuanya akan dipenuhi oleh BUMN ini.

“Kebutuhan air merupakan pokok bagi rumah sakit dan tidak bisa ditunda. Kami komitmen bahwa semua produksi sendiri, pangan produksi sendiri, sandang produksi sendiri, air minum produksi sendiri,” kata Lies.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com