Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Bantu Pengairan di Sumba Barat, Mentan Ajak Petani Kelola Sumber Air Melalui Embung

Kompas.com - 14/08/2020, 21:29 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, keberadaan air menjadi faktor yang sangat penting buat pertanian, terutama di musim kemarau.

Air sangat penting perannya buat pertanian. Oleh karena itu, kita harus menjamin air tetap tersedia di musim kemarau agar pertanian tidak terganggu,” ungkapnya, Jumat (14/08/2020).

Dia mengatakan itu sehubungan dengan pembangunan embung oleh Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) di Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur guna membantu kelancaran pertanian.

“Untuk menjamin ketersediaan air, kita harus bisa memanfaatkan atau mengelola sumber daya air yang ada melalui konservasi air, salah satunya dengan membangun embung,” terangnya.

Baca juga: Petani di Kendal Bangun Embung untuk Atasi Kekeringan dan Gagal Panen

Dia menambahkan, fenomena perubahan iklim yang terjadi saat ini sangat dirasakan sektor pertanian. Apalagi, pertanian cukup rentan terhadap perubahan iklim.

Sementata itu, Direktur Jenderal PSP Kementan Sarwo Edhy mengatakan, musim kemarau yang saat ini melanda Tanah Air telah menyebabkan kekeringan di sejumlah daerah.

Menurutnya, kekeringan ini berdampak pada penurunan produktivitas dan luas areal tanam.

“Kami sudah mengantisipasi hal ini dengan sejumlah kegiatan padat karya. Salah satunya dengan pembangunan embung di Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur,” jelasnya.

Dia menuturkan, adaptasi perubahan iklim melalui embung merupakan upaya konservasi air yang tepat guna, murah, dan spesifik lokasi.

Baca juga: Antisipasi Musim Kemarau, Kementan Dukung Poktan Bangun Embung

“Serta dapat mengatur ketersediaan air untuk memenuhi kebutuhan air di tingkat usaha tani,” terangnya seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

Adapun, pembangunan embung tahun 2020 saat ini dipercayakan kepada Kelompok Tani Embun Pagi yang berada di Desa Dokakaka, Kecamatan Loli, Kabupaten Sumba Barat.

Sarwo menambahkan, pengembangan embung pertanian bertujuan untuk menahan dan menampung aliran air. Terutama yang bersumber dari mata air, curah hujan, sungai dan sumber air lainnya.

“Bentuknya bisa beragam, bisa dalam bentuk embung, long storage, dan dam parit yang dimanfaatkan sebagai air irigasi suplementer pada musim kemarau untuk budidaya komoditas tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan,” katanya.

Baca juga: Antisipasi Kemarau 2020, Kementan Siapkan Embung untuk Lahan Pertanian

Selain itu, dengan embung petani juga bisa meningkatkan Indeks Pertanaman dan atau produktivitas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com