JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan, realisasi konsumsi listrik sampai dengan Juli 2020 mengalami kenaikan dibanding periode yang sama pada 2019 atau year on year (yoy). Kenaikan ini utamanya masih ditopang oleh konsumsi listrik pelanggan rumah tangga.
Direktur Pembinaan dan Pengusahaan Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Hendra Iswahyudi mengatakan, konsumsi listrik pada Juli 2020 mencapai 20,18 terawatt hour (TWh), meningkat dari bulan sebelumnya yang hanya mencapai 19,2 TWh.
"Sekarang (konsumsi listrik) mulai berangsur naik dan cukup siginfikan," katanya dalam diskusi virtual, Selasa (18/8/2020).
Baca juga: BUMN Pembangkit Listrik Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 hingga S1
Dengan realisasi tersebut, maka total konsumsi listrik sejak Januari hingga Juli 2020 sudah mencapai 138,6 TWh, tumbuh tipis 0,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, sebesar 137,9 TWh.
"Berbeda degan kondisi perekonomian cenderung minus. konsumsi listrik masih di batas positif," ujarnya.
Lebih lanjut, Hendra menjabarkan, dari 6 golongan pelanggan listrik, 3 diantaranya tumbuh positif dan 3 lainnya masih mengalami kontraksi pertumbuhan.
Golongan pelanggan rumah tangga yang menjadi penyumbang terbesar konsumsi listrik mengalami kenaikan sebesar 10 persen, dari 58,82 TWh menjadi 64,74 TWh.
Kemudian, golongan pemerintah juga naik tipis, 0,71 persen dari semula 4,74 TWh menjadi 4,8 TWh.
"Pemerintah karena sudah beberapa WFO (kerja dari kantor), meskipun persentasenya masih untuk yang hadir tidak begitu signifikan paling enggak sudah positif," kata Hendra.
Lebih lanjut, Hendra menyebutkan, golongan lainnya mengalami kenaikan paling tinggi, yakni sebesar 40 persen, dari semula 0,72 TWh menjadi 1 TWh.
"Walaupun memang secara TWh paling kecil," ujarnya.
Baca juga: 4 Cara Akses Token Listrik Gratis untuk Agustus 2020