Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BRIsyariah Restrukturisasi Pembiayaan 29.000 Nasabah

Kompas.com - 24/08/2020, 13:06 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank BRIsyariah Tbk (BRIS) telah melakukan restrukturisasi pembiayaan pada 29.003 nasabahnya di sepanjang semester I-2020. Nilai restrukturisasi mencapai Rp 5,4 triliun.

"Di masa pandemi ini seluruhnya terpengaruh, termasuk nasabah-nasabah BRIsyariah," ungkap Direktur Operasional BRI Syariah Fahmi Subandi dalam konferensi pers virtual, Senin (24/8/2020).

Ia menjelaskan, nilai restrukturisasi tersebut porsinya 14,44 persen dari total pembiayaan sebesar Rp 37,4 triliun yang disalurkan pada paruh kedua 2020.

Baca juga: Ini Syarat Uang Lusuh dan Rusak yang Bisa Ditukar di Bank Indonesia
Sementara dari total 29.003 nasabah yang mengajukan restrukturisasi, lebih dari 25.000 diantaranya merupakan merupakan nasabah di sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Seiring dengan penyaluran kredit dan restrukturisasi, BRIsyariah mencatatkan perbaikan kualitas pembiayaan dengan tingkat kredit bermasalah atau non performing financing (NPF) gross 3,99 persen dan NPF net 2,49 persen.

Lebih rendah dibanding periode sama tahun 2019 dengan tingkat NPF gross 4,98 persen dan NPF net 4, 51 persen.

Sementara, NPF coverage ratio perseroan naik menjadi 71,44 persen dari sebelumnya 27,9 persen di semester I-2019.

"Ini menunjukkan bahwa kita lebih konsern memtigasi risiko, terlihat dari NPF yang bisa di tekan dan coverate ratio yang juga tumbuh," kata Fahmi.

Fahmi mengatakan, diharapkan mulai kuartal III-2020 perekonomian nasional berangsur pulih seiring dengan penerapan adaptasi kebiasaan baru (new normal) yang digaungkan pemerintah. Sehingga, bisnis pelaku usaha pun bisa bergerak kembali.

"Mudah-mudahan pandemi segera bisa teratasi, sehingga nanti kuartal III ke belakang perkeonomian bisa kembali dan semua bisnis bisa lancar tumbuh kembali," pungkasnya.

Sekadar diketahui, penyaluran pembiayaan BRIsyariah sebesar Rp 37,4 triliun tersebyut, tumbuh 55,92 persen dari periode sama tahun lalu. Pertumbuhan pembiayaan yang signifikan ditopang segmen ritel yakni SME, mikro, dan konsumer.

Secara rinci, penyaluran pembiayaan untuk segmen mikro sebesar Rp 5,4 triliun, menjadi pembiayaan dengan tingkat pertumbuhan tertinggi dan memberikan kontribusi terbesar. Pembiayaan ke segmen konsumer Rp 2,5 triliun, juga segmen kecil menengah dan kemitraan sebesar Rp 2,2 triliun.

Baca juga: Ini Syarat Rekening Bank yang Bisa Dapat Subsidi Gaji Rp 600.000

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com