Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mandiri Syariah Sudah Restrukturisasi Kredit Sebesar Rp 7,1 Triliun

Kompas.com - 25/08/2020, 12:33 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) telah memberikan restrukturisasi pembiayaan senilai Rp 7,1 triliun kepada lebih dari 29.000 nasabah di seluruh Indonesia selama pandemi Covid-19.

Dari angka tersebut, 42 persen diantaranya merupakan nasabah segmen Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Direktur Utama Mandiri Syariah Toni EB Subari mengatakan, hingga saat ini proses restrukturisasi masih terus berjalan sesuai dengan regulasi POJK No.11/POJK.03/2020.

“Tidak dapat dipungkiri pandemi ini menjadi tantangan bagi semua pihak. Debitur, kreditur, bank, para nasabah kami, perusahaan besar atau kecil tidak terkecuali. Oleh karena itu, di tengah kondisi ini, kami yakin bahwa untuk Mandiri Syariah bisa survive dan sustain, maka kami harus menjaga nasabah survive dan sustain juga,” ujar Toni, Selasa (25/8/2020).

Baca juga: Melonjak, Defisit APBN 2020 Mencapai Rp 330,2 Triliun

Selain melakukan restrukturisasi kredit, lanjut Toni, pihaknya juga telah menyalurkan beberapa bantuan Covid-19, diantaranya 2.500 Alat Pelindung Diri (APD), 100.000 masker kepada 105 Rumah Sakit rujukan Covid-19, 26.600 paket bahan pangan kepada masyarakat dan 3 ton beras sehat kepada panti asuhan.

Sementara itu, dalam rangka menekan angka penyebaran Covid-19, Mandiri Syariah terus menjaga protokol kesehatan bagi nasabah dan pegawai, serta mengimbau nasabah untuk beralih ke transaksi digital.

“Insya Allah ke depan, kami akan terus memperkuat layanan, meningkatkan inovasi, buka mata, buka telinga agar tetap update, aware, peka serta tanggap terhadap kebutuhan nasabah baik hari ini dan di masa depan,” kata Toni.

Baca juga: Pegawai Honorer Juga Dapat Subsidi Gaji, Ini Penjelasan Menaker

Selama pandemi ini, Mandiri Syariah mencatat terjadinya shifting dari transaksi di cabang menjadi transaksi digital. Sehingga, transaksi Mobile dan Internet Banking Mandiri Syariah meningkat signifikan.

Fee based income (FBI) layanan digital naik signifikan 35,83 persen, dari Rp 107,87 miliar per Juni 2019 menjadi Rp 146,52 miliar pada Juni tahun ini. Kontribusi FBI layanan digital terbesar datang dari mobile banking yang melonjak 65,38 persen secara tahunan dari Rp 17,29 miliar per Juni 2019 menjadi Rp 28,60 miliar per Juni 2020.

Hingga Juni 2020, user dan transaksi melalui Mandiri Syariah Mobile (MSM) juga terus naik mencapai 1,25 juta user, naik 93,89 persen year on year dengan jumlah transaksi melonjak hingga 19,49 juta transaksi.

Adapun transaksi buka rekening online selama pandemi ini tercatat 18.000 pembukaan rekening per bulan. Angka ini juga menunjukkan bahwa sebanyak 36 persen nasabah baru melakukan pembukaan rekening secara online.

Baca juga: Semester I 2020, Mandiri Syariah Cetak Laba Rp 719 Miliar

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

16 Smelter Mineral Bakal Dibangun pada 2024, Nilai Investasinya Rp 183 Triliun

16 Smelter Mineral Bakal Dibangun pada 2024, Nilai Investasinya Rp 183 Triliun

Whats New
Redesain Logo BTN Menuju Era Digitalisasi

Redesain Logo BTN Menuju Era Digitalisasi

Whats New
Marak Bus Bodong, Pengusaha Otobus Imbau Masyarakat Waspada Pilih Angkutan untuk Mudik Lebaran

Marak Bus Bodong, Pengusaha Otobus Imbau Masyarakat Waspada Pilih Angkutan untuk Mudik Lebaran

Whats New
Bukan Hanya 7, Lokasi Pembersihan Hasil Sedimentasi di Laut Berpontesi Ditambah

Bukan Hanya 7, Lokasi Pembersihan Hasil Sedimentasi di Laut Berpontesi Ditambah

Whats New
Stereotipe Penilaian Kredit Perbankan

Stereotipe Penilaian Kredit Perbankan

Whats New
Investasi Mangkrak Senilai Rp 149 Triliun Tidak Bisa Dieksekusi

Investasi Mangkrak Senilai Rp 149 Triliun Tidak Bisa Dieksekusi

Whats New
BKN: Hingga Maret 2024, 55 orang ASN Dimutasi ke Otorita IKN

BKN: Hingga Maret 2024, 55 orang ASN Dimutasi ke Otorita IKN

Whats New
Menteri KP Sebut Hasil Penambangan Pasir Laut Bukan untuk Diekspor

Menteri KP Sebut Hasil Penambangan Pasir Laut Bukan untuk Diekspor

Whats New
Soal Penundaan Pembatasan Barang Bawaan dari Luar Negeri, Bea Cukai: Harus Diatur Kembali oleh Mendag

Soal Penundaan Pembatasan Barang Bawaan dari Luar Negeri, Bea Cukai: Harus Diatur Kembali oleh Mendag

Whats New
Apindo Imbau Pengusaha Bayar THR 2024 Tepat Waktu

Apindo Imbau Pengusaha Bayar THR 2024 Tepat Waktu

Whats New
Harga Bahan Pokok Selasa 19 Maret 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Harga Bahan Pokok Selasa 19 Maret 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Whats New
Pengusaha Telat Bayar THR, Siap-siap Kena Denda

Pengusaha Telat Bayar THR, Siap-siap Kena Denda

Whats New
Satgas UU Cipta Kerja Gelar Workshop Besama Ikatan Pengusaha Wanita di Hari Perempuan Internasional

Satgas UU Cipta Kerja Gelar Workshop Besama Ikatan Pengusaha Wanita di Hari Perempuan Internasional

Whats New
Sri Mulyani Laporkan Dugaan Fraud Rp 2,5 Triliun, LPEI Buka Suara

Sri Mulyani Laporkan Dugaan Fraud Rp 2,5 Triliun, LPEI Buka Suara

Whats New
Sepanjang Ramadhan, Stok Batu Bara untuk Pembangkit Listrik Dipastikan Aman

Sepanjang Ramadhan, Stok Batu Bara untuk Pembangkit Listrik Dipastikan Aman

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com