Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UNTR Lirik Peluang di Sektor Tambang Emas

Kompas.com - 25/08/2020, 15:34 WIB
Kiki Safitri,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT United Tractors Tbk (UNTR) menilai prospek tambang emas saat ini kian berkilau. Apalagi kenaikan harga emas akhir-akhir ini menjadi sebuah daya tarik, terutama bagi anak usaha UNTR, Agincourt Resources.

Presiden Direktur UNTR, Franciscus Xaverius Laksana Kesuma mengatakan dalam Public Expose Live, Selasa (25/8/2020) saat ini memang UNTR sedang mencari peluang investasi tambang emas baru, sembari menyelesaikan akuisisi tambang emas yang sedang berjalan.

“Secara strategi UNTR akan mencari prospek di pertambangan emas yang lain. Bahwa memang harga sedang bagus, ya kita sudah sadar, namun demikian proses untuk akuisisi itu sampai proses akhir dalam hal penentuan harga itu cukup panjang,” ungkap Frans.

Baca juga: Garap Tambang Bawah Tanah, Freeport Gelontorkan Rp 19,1 Triliun

Frans menilai, proses akuisisi membutuhkan waktu panjang karena tidak semua size sesuai dengan UNTR. Selain itu, jenis core yang harus diuji di laboratorium tentunya butuh waktu yang lama.

Selain itu pandemi Covid-19 juga menyulitkan perusahaan dalam upaya pencarian tambang emas karena sulitnya mengirim tim untuk datang langsung ke lokasi tambang.

“Kendalanya, tidak sebebas seperti saat tidak ada pandemi yang mana bisa mengirim berapa orang dalam satu tim melakukan pengeboran dan penelitian. Sekarang lebih merepotkan butuh waktu lebih lama,” jelas dia.

Sebagai informasi, UNTR memiliki lini bisnis emas Martabe, yang berlokasi di Sumatra Utara. Martabe, dijalankan oleh anak usaha, PT Agincourt Resources.

Pada semester I tahun 2020, Martabe menyumbang pendapatan bersih UNTR sebesar Rp 4 triliun atau naik 11 persen dari periode sama tahun lalu Rp 3,6 triliun.

Namun demikian, pada semester I tahun 2020, penjualan emas UNTR turun 4,57 persen atau 185.600 ons atau turun dibandingkan periode sama tahun lalu 195.000 ons.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Whats New
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Whats New
Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com