Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daur Ulang Sampah Bisa Serap 3,3 Juta Pekerja Informal

Kompas.com - 25/08/2020, 17:16 WIB
Ade Miranti Karunia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, sampah yang didaur ulang bakal menyerap 3,3 juta pekerja informal. Contohnya seperti di daerah Cilacap, Jawa Tengah, yang mengolah sampah menjadi bahar bakar alternatif (Refuse Derived Fuel/RDF).

"Kerja sama antara publik, pemerintah dan swasta dituntut lebih besar lagi saat ini. Kami pun telah melaksanakan program RDF Cilacap dan akan diikuti oleh kota-kota lainnya. Diharapkan hal ini pun dapat membuka lapangan kerja lebih dari 120.000 dalam industri daur ulang ini, serta 3,3 juta pekerja informal pendukungnya," katanya secara virtual, Selasa (25/8/2020).

Luhut menyebut, terdapat lebih dari 7.000 bank sampah yang tersebar di seluruh Indonesia. Sebagai contoh, Bank Sampah Induk di Lombok memiliki nasabah lebih dari 2.000 Kepala Keluarga (KK).

Baca juga: Luhut: Sampah di Jakarta Saja Hampir 8.000 Ton Per Hari

Mereka telah berhasil memilah, mengumpulkan, dan menjual sampah plastik sejumlah 50 ton per tahun.

"Bank sampah ini perlu dibina sebagai salah satu simpul dari ekonomi sirkular, sekaligus sebagai upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat," ujarnya.

Pemerintah Indonesia telah menargetkan pengurangan timbulan sampah plastik hingga 70 persen di laut pada tahun 2025, serta bebas dari kebocoran sampah plastik ke lautan pada tahun 2040.

Target tersebut akan direalisasikan melalui beberapa program terkait pengolahan sampah spesifik berdasarkan sifat, konsentrasi, dan/atau volumenya, yang memerlukan pengelolaan khusus.

Adapun, Program Packaging Recovery Organization (PRO) yang diresmikan oleh Luhut, telah berhasil diimplementasikan di sejumlah negara dan benua, seperti Eropa, Meksiko, dan Afrika Selatan.

Baca juga: PLTU Jeranjang Maksimalkan Pemanfaatan Sampah untuk Bahan Bakar Pembangkit

Di Eropa, PRO terdiri dari 31 negara anggota yang dikenal sebagai “The Green Dot” dan mendapatkan kontribusi dari sekitar 150.000 perusahaan sebagai pemegang lisensi. Program tersebut berhasil menciptakan lebih dari 400 miliar barang yang dikemas per tahunnya dan terdaftar pada 140 negara lainnya.

PRO di Indonesia merupakan inisiatif dari enam perusahaan yang juga tergabung dalam PRAISE, yaitu Coca-Cola Indonesia, Danone Indonesia, PT Indofood Sukses Makmur Tbk, PT Nestle Indonesia Tbk, Tetra Pak Indonesia, dan PT Unilever Indonesia Tbk.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com