Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erick Thohir Buka-bukaan Harga Vaksin yang Diimpor dari China

Kompas.com - 28/08/2020, 07:02 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Sumber Kompas.com

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian BUMN lewat PT Bio Farma (Persero) akan mengimpor bulk atau konsentrat ready to fill (RTF) vaksin virus corona (Covid-19) dari Sinovac Biotech Ltd sebanyak 50 juta dosis pada November 2020 sampai Maret 2021.

Kepastian itu ditandai dengan penandatanganan Prelimenary Agreement of Purchase and Supply of Bulk Production of Covid-19 Vaccine, yang dilaksanakan pada 20 Agustus 2020 di Hainan, Tiongkok.

Sebelumnya, sebanyak 2.400 calon vaksin Covid-19 dari Sinovac tiba di Indonesia pada 19 Juli lalu. Bakal vaksin itu sedang diuji klinis di laboratorium dalam negeri milik Bio Farma dan Unpad, Bandung.

Erick membeberkan bahwa Bio Farma telah bekerja sama dengan Sinovac terkait bahan baku vaksin Covid-19. Jika pada akhir 2020 ini vaksin itu bisa diproduksi, maka Bio Farma harus membeli bahan bakunya ke Sinovac seharga 8 dollar AS atau Rp 117.135 (kurs Rp 14.641) per dosis.

Baca juga: Erick Thohir Perkirakan Harga Vaksin Covid-19 Rp 440.000 Per Orang

“Memang harga yang sudah dikerjasamakan dengan Sinovac itu untuk 2020 harganya per dosis bahan bakunya 8 dollar AS, tapi di 2021 harganya 6-7 dollar AS, jadi ada penurunan. Ini bahan baku,” kata Erick.

Sementara jika vaksin asal Sinovac tersebut sudah siap dipakai untuk imunisasi massal di Indonesia, kalkulasi harga perkiraan dari Bio Farma yakni Rp 25-30 dollar AS atau kisaran Rp 366.000 sampai Rp 439.000.

“Nah, perhitungan awal harga vaksin ini untuk satu orang karena satu orang perlu dua kali suntik dan jeda waktunya dua minggu lebih kurang. Itu harganya 25-30 dollar AS range-nya,” ujar Erick.

Kata dia, tiap satu orang perlu dilakukan dua kali vaksinasi. Rentang waktunya berkisar dua minggu.

Baca juga: Profil Sinovac, Perusahaan China Pengirim Vaksin Corona ke Indonesia

“Tapi, bukan berarti kita ingin beli vaksin mahal karena kan tentu vaksin ini hanya jangka pendek, yang ke depan itu vaksin Merah Putih harus dilakukan,” ucap dia.

Erick tegaskan ada transfer teknologi

Sebelumnya, Erick menyampaikan bahwa dalam perjanjian itu Bio Farma tidak hanya sekadar mengolah dan mendistribusikan, tetapi juga ada unsur transfer teknologi.

"Dalam kunjungan ini kita ingin memastikan transformasi dari industri kesehatan kita, di mana Bio Farma kerja sama dengan Sinovac adalah sebuah kerja sama yang win-win, bahwa menyepakati dengan Sinovac dalam hal transfer knowledge, transfer teknologi, ini yang perlu digarisbawahi," ujar Erick dalam video conference beberapa waktu lalu. 

Halaman Berikutnya
Halaman:
Sumber Kompas.com


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com