Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bandara Baru Yogyakarta Punya Tower ATC yang Tahan Gempa dan Tsunami

Kompas.com - 28/08/2020, 15:43 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Selain meresmikan bandara, Presiden Joko Widodo juga meresmikan tower baru AirNav Indonesia yang berada di Yogykarta International Airport (YIA) pada Jumat (28/8/2020).

Direktur Utama AirNav Indonesia, Pramintohadi menyampaikan, tower YIA memiliki delapan keunggulan dibandingan dengan tower yang ada di Bandara Adi Sujtipto.

Pertama, tower YIA memilki tinggi 39,5 meter, lebih tinggi dibanding tower Adi Sutjipto yang setinggi 25 m.

“Ketinggian ini membuat pandangan ATC lebih luas dan mampu memantau seluruh pergerakan area bandara,” ujarnya dalam keteragan resmi, Jumat (28/8/2020).

 

Baca juga: Bandara YIA Diyakini Bisa Ikut Tarik Wisatawan Datang ke Yogyakarta

Kedua, Tower YIA dibangun hanya 7,5 bulan saja, termasuk salah satu yang tercepat. Ketiga, tower ini dibangun tahan gempa hingga 8,8 magnitudo.

Keunggulan lainnya adalah tower dibangun tahan terhadap tsunami dan dapat langsung beroperasi melayani penerbangan setelah tsunami berhenti. Hal itu dikarenakan seluruh peralatan navigasi ditempatkan pada ketinggian 15 mdpl, sebab gelombang tsunami berada pada rentang 8 - 12,8 m.

Tower ini juga dilengkapi dengan fasilitas peralatan navigasi penerbangan yang modern. Menara Pemandu Lalu Lintas Penerbangan YIA dilengkapi dengan tower set, radar monitoring, radio VHF, telephone direct speech dan Automatic Terminal Information Service (ATIS).

Fasilitas Gedung operasional dilengkapi dengan radar control display, radio VHF, telephone direct speech dan Automated Weather Observing System (AWOS) bekerja sama dengan BMKG.

Selain itu, AirNav Indonesia juga memiliki gedung administrasi yang dilengkapi dengan ruangan dan fasilitas perkantoran modern serta ramah lingkungan.

“Kami juga melayani pendaratan pesawat berbasis satelit, yang biasa disebut Performance Based Navigation (PBN),” terang Pramintohadi. Ketujuh, kapasitas runway YIA 28 pergerakan per jam, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Adi Sutjipto sebanyak 17 pergerakan per jam.

“Dengan kapasitas tersebut, Bandara Adi Sutjipto melayani 280 sampai dengan 300 pergerakan pesawat udara per harinya. Sedangkan YIA, memiliki kapasitas runway 28 pergerakan pesawat udara per jam. Jadi bisa dibayangkan penambahan kapasitas pergerakan pesawat udara yang cukup signifikan dalam mendukung konektivitas udara untuk wilayah Yogyakarta,” paparnya.

Paling akhir, alur penerbangan (flow traffic) di bandara ini lebih lancar dibandingkan Bandara Adi Sutjipto, sehingga jadwal penerbangan lebih teratur.

Pramintohadi menyampaikan, dengan peresmian tersebut, wilayah ruang udara Yogyakarta saat ini memiliki dua bandar udara aktif, sehingga meningkatkan kapastitas penerbangan di wilayah tersebut.

AirNav Indonesia, lanjutnya, telah menyiapkan skema operasional layanan navigasi penerbangan untuk kedua bandar udara tersebut, sebab AirNav mengoperasikan layanan navigasi penerbangan di kedua bandara tersebut secara bersama-sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com