Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNI Proyeksi Rasio Kredit Macet Naik Jadi 4,5 Persen

Kompas.com - 28/08/2020, 16:19 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk memproyeksi rasio kredit macet (non performing loan/NPL) sebesar 4,5 persen hingga tutup tahun 2020.

VP Investor Relation BNI, Roekma hariadji mengatakan, kondisi pandemi Covid-19 tak dipungkiri membuat kredit macet sedikit lebih naik dibanding masa normal. Pada kondisi normal, NPL terjaga di level 2,3 - 2,4 persen.

"Manajemen memproyeksi hingga akhir tahun NPL 4,5 persen. Itu angka batasan range atas yang berpotensi kami bukukan. Sampai Juli ini, NPL BNI 3,1 persen. Apabila kita lihat, masih ada potensi kenaikan," katanya dalam Public Expose Bursa Efek Indonesia secara virtual, Jumat (28/8/2020).

Baca juga: Miliarder Baru China, dari Pengembang Perangkat Lunak hingga Mantan Guru

Dia menuturkan, tingginya NPL dikontribusi oleh beberapa debitur yang sudah bermasalah sebelum pandemi Covid-19.

"NPL yang kami proyeksikan terjadi di tahun 2020 merupakan kontribusi dari rekening yang memang sebelum Covid-19 sudah stres, sehingga kemungkinan akan mengalami kenaikan mencapai 4,5 persen yang harus kami antisipasi sampai akhir tahun," paparnya.

Sementara itu, bank bersandi saham BBNI ini masih optimismis kredit bertumbuh sekitar 4-5 persen hingga akhir tahun. Proyeksi ini mengganti proyeksi konservatif yang sebelumnya hanya tumbuh 2-4 persen.

Baca juga: Bandara Baru Yogyakarta Punya Tower ATC yang Tahan Gempa dan Tsunami

Pertumbuhan kredit yang disalurkan tak luput dari penempatan dana pemerintah Rp 5 triliun di bank pelat merah ini, yang di-leverage 3 kali lipat menjadi Rp 15 triliun.

Tercatat hingga 24 Agustus 2020, BNI telah menyalurkan kredit program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp 12,03 triliun, atau setara dengan leverage 2,4 kali dari dana yang ditempatkan.

"Loan growth sampai akhir tahun masih tumbuh 4-5 persen, masih realistis. Di kuartal I ketika baru mulai pandemi, memang kita canangkan sangat konservatif, dengan pertimbangan sangat sulit menumbuhkan loan (kredit) dalam kondisi krisis," pungkasnya.

Baca juga: Erick Thohir: Tenaga Medis dan TNI/Polri Prioritas untuk Disuntik Vaksin Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com