Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Subsidi Gaji Rp 600.000, Apa Bisa Dorong Konsumsi Rumah Tangga?

Kompas.com - 29/08/2020, 12:12 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan mulai mencairkan subsidi gaji Rp 600.000 atau Bantuan Lansung Tunai (BLT) BPJS Ketenagakerjaan dalam program subsidi upah.

Pada tahap pertama pencairan pada 27 Agustus lalu, dana didistribusikan untuk 2,5 juta pekerja.

Direktur Riset Center of Reforms on Economics (CORE) Indonesia, Piter Abdullah mengatakan, bantuan subsidi gaji ini bersifat membantu karyawan swasta tetap memiliki pendapatan dan hidup layak di tengah pandemi.

Baca juga: Subsidi Gaji, Menaker: Kami Merencanakan Minimal 2,5 Juta Pekerja Per Minggu Ditransfer

Bantuan juga diberikan agar membantu perusahaan untuk tidak melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kepada karyawannya.

Kendati demikian, subsidi gaji Rp 600.000 perbulan dianggap tidak banyak meningkatkan daya beli, baik di kuartal III maupun kuartal IV 2020.

"Saya perkirakan tidak banyak meningkatkan daya beli, hanya menahan agar tidak terjadi penurunan daya beli," kata Piter kepada Kompas.com, Sabtu (29/8/2020).

Sebab, kata Piter, bantuan tersebut bersifat sementara dan pada umumnya karyawan swasta banyak yang telah mendapat pemotongan gaji. Sehingga bantuan yang diberikan hanya bersifat menggantikan gaji yang dipotong.

Apalagi, selama wabah masih berlangsung dengan kasus positif yang tak kunjung turun, kekhawatiran masyarakat masih akan tinggi sehingga aktifitas ekonomi masih terbatas.

Hal ini membuat investasi dan konsumsi masih jauh dari kata normal, yang menyebabkan kontraksi ekonomi bisa terus berlanjut hingga di kuartal IV 2020, meski tercatat adanya pemulihan.

Baca juga: Fakta Subsidi Gaji: Dorong Regulasi, Tunda Transfer, hingga Validasi Data Pekerja

"Nilainya juga tidak besar. Dengan pemahaman tersebut, saya perkirakan bantuan subsidi gaji ini tidak akan mampu mendorong kenaikan konsumsi untuk kembali ke level positif baik di triwulan III maupun triwulan IV. Pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV akan membaik, tetapi tetap negatif," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Presiden RI Joko Widodo resmi meluncurkan program bantuan subsidi upah Rp 600.000 per bulan pada Kamis, (27/8/2020).

Dengan program ini, maka para pekerja dan buruh dengan gaji di bawah Rp 5 juta akan mendapatkan tambahan gaji dari pemerintah sebesar Rp 600.000 per bulan selama empat bulan.

Dengan begitu, total yang diterima pekerja dalam bantuan subsidi upah adalah Rp 2,4 juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com