Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terdampak Pandemi, Coca-Cola Tawarkan PHK Sukarela ke 4.000 Karyawan

Kompas.com - 29/08/2020, 16:30 WIB
Yohana Artha Uly,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber CNN

JAKARTA, KOMPAS.com - Coca-Cola Co. menawarkan pengunduran diri atau pemutusan hubungan kerja (PHK) secara sukarela kepada 4.000 karyawannya yang berada di Amerika Serikat (AS), Kanada, dan Puerto Rico.

Melansir CNN, Sabtu (29/8/2020), langkah pemangkasan ribuan pekerja dilakukan perusahaan minuman ringan asal AS tersebut, lantaran menghadapi penurunan penjualan yang signifikan di masa pandemi Covid-19.

Pada kuartal II-2020 atau hingga 26 Juni 2020, Coke, sebutan lain perusahaan ini, mencatatkan penjualan yang turun sebesar 28 persen menjadi 7,2 miliar dollar AS, atau sekitar Rp 105,12 triliun (kurs Rp 14.600 per dollar AS).

Baca juga: Coca-Cola hingga Honda, Daftar Perusahaan yang Stop Iklan di Facebook

Pada Jumat (28/8/2020), perseroan dalam pengumumannya menyatakan, rencana restrukturisasi tenaga kerja dengan menawarkan program serupa PHK sukarela juga akan diterapkan di negara-negara lainnya.

Coke mengatakan, dengan sejumlah pekerja mengambil pilihan PHK sukarela, maka akan mengurangi jumlah PHK secara paksa di kemudian hari. Kendati demikian, Coke tidak menyebutkan total keseluruhan pekerja yang bisa mengalami PHK.

Perusahaan memperkirakan, pesangon yang diberikan kepada karyawan dalam program PHK sukarela tersebut akan memakan biaya 350 juta dollar AS hingga 550 juta dollar AS, atau berkisar Rp 5,11 triliun hingga Rp 8,03 triliun.

Pada 31 Desember 2019, Coke tercatat memiliki 86.200 karyawan di seluruh dunia, dan sekitar 10.100 di antaranya berada di AS.

Baca juga: Maskapai Penerbangan Terbesar di Dunia Bakal PHK 19.000 Pegawai

Sejalan dengan pengurangan pekerja, perusahaan menyatakan berencana mengurangi jumlah unit operasi dari total saat ini 17 unit bisnis di empat wilayah menjadi hanya 9 unit operasi di wilayah tersebut.

Coke bakal berfokus pada segmen bisnisnya yang paling populer, utamanya minuman bersoda, Coca-Cola, dan produk-produk lain seperti minuman olahraga isotonik (sport drink), kopi, dan teh.

Sementara itu, Coke juga bakal lebih banyak menghentikan produksi dari produk-produk yang tidak berkembang. Seperti penghentian produksi minuman jus dan smoothie merek Odwalla pada Juli 2020.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com