Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikut Rakor dengan Luhut, Orang Terkaya Australia Ini Ingin Kembangkan Ekonomi Hijau di Indonesia

Kompas.com - 02/09/2020, 22:39 WIB
Ade Miranti Karunia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Indonesia dan Australia mempunyai persamaan yaitu memiliki banyak potensi energi terbarukan dan ingin mengembangkan ekonomi hijau.

Pasalnya, perusahaan industri bijih besi asal Australia, Fortescue Metals Group (FMG) berencana ingin mengembangkan ekonomi hijau di Indonesia. Pendiri FMG adalah Andrew Forest merupakan orang terkaya di Australia.

"Sebagai dua negara dengan potensi mineral dan energi terbarukan yang cukup besar, Indonesia dan Australia dapat berkolaborasi dan menjadi pemain utama energi terbarukan dan industri hijau terutama di kawasan ini," ujar Luhut melalui keterangan tertulis, Rabu (2/9/2020).

Baca juga: Australia Alami Resesi Pertama dalam Hampir 30 Tahun

Oleh sebab itu, lanjut Luhut, dalam rapat koordinasi kali ini melibatkan kementerian/lembaga (K/L) terkait serta Pemerintah Daerah (Pemda) sedang mempersiapkan kerangka peraturan, kebijakannya, dan insentif fiskal untuk memfasilitasi investasi di sektor energi baru terbarukan atau ekonomi hijau.

Luhut lebih lanjut mengatakan telah mengetahui rekam jejak FMG dan kualifikasinya yang baik. Dia juga ingin memastikan bahwa rencana investasi dan pelaksanaannya akan berjalan dengan prinsip saling menghormati, berkelanjutan, pembangunan ekonomi yang diiringi pembangunan dibidang sosial serta menjaga kelestarian lingkungan.

"Kerja sama antara Indonesia dan FMG ini juga telah mendapatkan dukungan dari berbagai pihak yang terlibat, termasuk pihak Pemda sehingga proyek ini dapat segera dimulai. Hal pertama yang dapat dilakukan adalah dengan mengadakan rapat secara rutin antara FMG dan Deputi Purbaya untuk memonitor kemajuan dari proyek ini secara berkala," katanya.

Pendiri FMG Andrew Forrest yang ikut dalam rakor tersebut memaparkan bahwa pihaknya akan membantu kembangkan teknologi baru nol karbon dan membangun industri dari hulu ke hilir di Indonesia.

Menurut delegasi FMG, pembangunan industri hijau di Indonesia akan melalui beberapa tahap. Pertama, adalah proses produksi energi terbarukan. Mereka mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi sumber tenaga air sebesar 60 gigawatt (GW) dan 20 GW sumber panas bumi.

Baca juga: Australia Naikkan Kuota Visa Kerja dan Wisata Buat WNI

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com