Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocoran Lengkap Harga Vaksin Covid-19 dari Erick Thohir

Kompas.com - 05/09/2020, 10:02 WIB
Muhammad Idris

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sekaligus Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), Erick Thohir, menyampaikan bahwa harga vaksin Covid-19 tergantung pada penjual.

"Harga itu dinamikanya tinggi, tergantung masing-masing penjual, yang tetapkan bukan saya, tapi penjualnya. Karena itu vaksin merah putih harus kita buat supaya kalau negara lain mau beli vaksin kita tetapkan harganya," ujar Erick dilansir dari Antara, Sabtu (5/9/2020).

Kendati demikian, ia mengatakan kualitas vaksin tetap sama meski ada perbedaan harga.

"Jadi kalau ditanya vaksin kenapa ada yang 5 dolar, 8 dolar, 20 dolar. Kalau dibilang karena kualitas? Tidak juga, karena semuanya bagus, sudah uji klinis ketiga," kata Erick.

Menurut dia, perbedaan harga vaksin corona bisa disebabkan oleh biaya penemuan yang mahal atau kapasitas produksi yang rendah.

Baca juga: Soal Vaksin Mandiri, Erick Thohir: Bukan Berarti yang Bayar Didahulukan

Erick menyampaikan pemberian vaksin dilakukan dengan dua skema, yakni subsidi pemerintah dan mandiri.

"Apakah ketika vaksin yang menjadi bantuan pemerintah yang murah? Ya enggak juga. Negara hadir untuk rakyat. Pemerintah akan menggratiskan untuk yang memerlukan termasuk dokter dan perawat berdasarkan data," jelas Erick.

Untuk vaksin mandiri, lanjut dia, pihaknya telah mengomunikasikan dengan para pengusaha agar turut membantu menjaga keuangan negara.

"Kita ketemu Kadin, jangan juga mereka merasa diperas. Saya minta pengusaha jadi bagian yang mandiri," kata dia.

Gratis dan berbayar

Ia mengatakan, rencana vaksinasi memang dilakukan dengan dua skema cara mendapatkan vaksin Covid-19 dari pemerintah, yakni melalui bantuan pemerintah dan vaksin secara mandiri atau berbayar.

Baca juga: Daftar 4 Produsen Vaksin Asing yang Dijajaki Erick Thohir

"Tapi bukan berarti yang bayar didahulukan dari yang gratis, bukan. Nanti ada sinkronisasi jadwal data, jadi bukan juga diputarbalikkan seakan-akan pemerintah cari uang, tapi pemerintah punya gratis," ucap Erick.

Sebelumnya, Erick Thohir menyampaikan bahwa harga vaksin Covid-19 untuk satu orang sekitar 25-30 dolar AS atau Rp 366.500-Rp 439.800 (kurs Rp 14.660).

"Harga vaksin ini untuk satu orang dua kali suntik kurang lebih harganya 25 dolar sampai 30 dolar AS, tapi ini Bio Farma lagi menghitung ulang," ujar Erick dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR di Jakarta, Kamis (27/8/2020) lalu.

Erick sempat membeberkan kalau Bio Farma telah bekerja sama dengan Sinovac terkait bahan baku vaksin Covid-19.

Baca juga: Erick Thohir: Harga Vaksin Covid-19 Dinamikanya Tinggi

Jika pada akhir 2020 ini vaksin itu bisa diproduksi, maka Bio Farma harus membeli bahan bakunya ke Sinovac seharga 8 dollar AS atau Rp 117.135 (kurs Rp 14.641) per dosisnya.

“Memang harga yang sudah dikerjasamakan dengan Sinovac itu untuk 2020 harganya per dosis bahan bakunya 8 dollar AS, tapi di 2021 harganya 6-7 dollar AS, jadi ada penurunan. Ini bahan baku,” kata Erick.

Sementara jika vaksin asal Sinovac tersebut sudah siap dipakai untuk imunisasi massal di Indonesia, kalkulasi harga perkiraan dari Bio Farma yakni Rp 25-30 dollar AS atau kisaran Rp 366.000 sampai Rp 439.000 (harga vaksin Covid-19).

Targetnya, pelaksanaan vaksin massal bisa dilakukan pada akhir tahun 2020. Vaksin virus corona tersebut sebagian berasal dari bulk vaksin yang didatangkan dari Sinovac China.

Baca juga: Erick Thohir: Tenaga Medis dan TNI/Polri Prioritas untuk Disuntik Vaksin Covid-19

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com