Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Diproyeksikan Resesi, Bagaimana Prospek Investasi Emas ?

Kompas.com - 07/09/2020, 16:08 WIB
Kiki Safitri,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Di tengah bayang-bayang resesi, prospek investasi emas atau save heaven tentunya masih menarik, terutama sebagai pelengkap portofolio Anda. Lalu bagaimana prospek investasi emas dalam kondisi bayangan resesi saat ini?

Perencana Keuangan One Shield Consulting Budi Rahardjo mengatakan, emas memiliki kecenderungan naik jika mengalami kondisi-kondisi atau sentimen yang mengkhawatirkan. Misalkan saja, resesi, ketidakpastian global dan gejolak pasar.

Menurut dia, investasi emas saat Indonesia berada di jurang resesi tentunya bisa dilakukan sebagai pelengkap portofolio saja.

 

Baca juga: Simak Harga Emas Antam di Awal Pekan

Kata dia, dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi yang bisa diukur saat ini, pergerakan harga emas cenderung stagnan karena pasar tengah bersiap dengan ramalan akan kondisi ekonomi yang belum pulih.

“Diversifikasi paling tepat untuk melengkapi portofolio saja, karena pure ke emas juga enggak baik. Kita bisa kehilangan potensi keuntungan di saham dan instrument lainnya,” kata Budi kepada Kompas.com, Senin (7/9/2020).

Budi mengatakan, sebelumnya harga emas sempat menembus tembus Rp 1 juta, namun ia tidak dapat memastikan apakah harga akan naik lagi. Menurut dia, kondisi ekonomi akan menentukan naik dan turunnya harga emas. Jika pasar pasar optimis, maka harga akan terkoreksi.

“Tapi untuk saat ini harga emas masih segitu-segitu saja dengan kenaikan terbatas. Kecuali ada hal yang mengkhawatirkan lagi,” ujar dia.

Dengan memasukkan investasi emas kedalam diversifikasi prtofolio, maka secara tidak langsung potensi keuntungan bisa diperoleh tidak hanya dari emas, namun isntrumen investasi lainnya.

Dia bilang, saat ini nilai keuntungan emas tidak terlalu besar, sehingga dengan melakukan diversifikasi, ada potensi keuntungan yang bisa dimanfaatkan.

Baca juga: Resesi Semakin Dekat, Milenial Harus Persiapkan Hal Ini

“Karena saat kondisi ekonomi bagus, harga emas biasa-biasa saja , begitupun hasilnya, karena emas berpatokan dengan kurs dollar AS,” jelas dia.

Iia menyarankan, ada baiknya jika investor membagi seperempat porsi investasi untuk emas. Misalkan, seperempat emas, seperempat reksadana pendapatan tetap, sisanya reksadana pasar uang dan saham.

“Dengan diversifikasi, hasilnya akan lebih bagik daripada hanya satu investasi,” tegas dia.

Sebelumnya, Direktur Niaga PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) Aprilandi Hidayat Setia mengatakan, harga emas masih bisa naik di sisa tahun 2020.

Dia bilang, naiknya harga emas bisa terjadi karena kondisi ekonomi dan kian memanasnya hubungan antara China dan Amerika Serikat (AS).

“Kalau ditanya dengan kondisi ini apakah harga emas bisa naik? masih bisa (naik), tapi tidak bisa dipastikan sampai kapan. Dengan kondisi geopolitik saat ini, yakin saja beli emas sekarang, dan tren kenaikan harganya akan terus selama beberapa tahun kedepan,” kata Aprilandi akhir bulan lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com