Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri ESDM: Pemanfaatan Energi Baru Terbarukan Baru 2,5 Persen

Kompas.com - 08/09/2020, 15:28 WIB
Rully R. Ramli,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah tengah fokus menggenjot pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) terhadap bauran energi nasional. Pasalnya, Indonesia memiliki potensi EBT yang sangat besar.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, potensi EBT nasional mencapai 417,8 giga watt (GW), yang terdiri dari 6 sumber energi, yakni panas bumi, air, bioenergi, angin, matahari, hingga laut.

Namun, realisasi pemanfaatan dari keenam sumber energi ramah lingkungan tersebut masih sangat minim.

Baca juga: Paruh Pertama 2020, Kapasitas Pembangkit Listrik EBT Capai 10,4 GW

Berdasarkan materi yang ia paparkan, sumber energi panas bumi memiliki potensi sebesar 23,9 GW, namun pemanfaatannya baru mencapai 2,13 GW atau setara 8,9 persen.

Kemudian, sumber energi air memiliki potensi sebesar 75 GW, dengan pemanfaatan sebsar 6,08 GW atau setara 8,1 persen.

Lalu, potensi bioenergi nasional mencapai 32,6 GW dengan realisasi pemanfaatan 1,89 GW atau sebesar 5,8 persen. Sumber energi angin memiliki potensi sebsar 60,6 GW, akan tetapi realisasinya baru mencapai 0,15 GW setara 0,25 persen.

Energi matahari tercatat sebagai sumber dengan potensi paling besar, yakni 297,8 GW, namun pemanfaatannya baru mencapai 0,14 GW atau setara 0,07 persen.

Terakhir, sumber energi laut memiliki potensi sebsar 17,9 GW, akan tetapi masih belum ada pemanfaatannya sama sekali.

Baca juga: PLN Siap Ganti Pembangkit Diesel Berusia di Atas 15 Tahun ke EBT

"Ini merupakan potensi EBT yang tersebar hampir di seluruh negara, namun bisa dilihat baru 10 GW (2,5 persen) yang sudah dimanfaatkan dalam penyediaan energi," kata Arifin dalam diskusi virtual, Selasa (8/9/2020).

Menurutnya, perlu ada upaya lebih yang dilakukan oleh berbagai pihak guna menggenjot pemanfaatan EBT nasional.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com